Sering Nyeri Dada saat Olahraga, Tanda Punya Penyakit Jantung?

Ilustrasi: Sakit Jantung
Sumber :
  • vstory

VIVA LIFESTYLE – Dalam acara Hidup Sehat tvOne pada Senin, 22 Januari 2023, dr. Ade Imasanti Sapardan, Sp.JP-FIHA memberikan informasi mengenai kesehatan jantung. Ia menyampaikan bahwa tidak semua sakit dada dan sesak nafas berasal dari masalah jantung.

Mau Hidup Sehat dan Jalani Diet Tepat di 2025? Ini 6 Langkahnya

Meskipun orang yang sakit jantung bisa mengalami gejala tersebut, perbedaan utamanya terletak pada aktivitas fisik. Mereka yang sering naik tangga atau terlibat dalam olahraga mungkin akan merasakan gejala ini, tetapi tidak selalu terkait dengan masalah jantung. Scroll lebih lanjut ya.

"Kalau misalnya kita sedang melakukan aktivitas terjadi sesuatu nyeri dada atau sesak nafas itu besar erat hubungannya dengan sakit jantung. Tapi, kalau nyeri dada sesak nafas Lagi diem tiba-tiba aduh sakit tapi dibawa olahraga dia enak ya tandanya minta olahraga jantungnya," ujarnya.

Lari Vs Jalan Cepat, Lebih Efektif Mana untuk Turunkan Berat Badan?

Dr. Ade Imasanti menegaskan, ketika kita mengalami nyeri dada atau sesak nafas saat beraktivitas, terutama yang berhubungan dengan olahraga, itu dapat menjadi tanda adanya masalah jantung. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua gejala seperti itu bersumber dari jantung. Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan untuk mengetahui apakah gejala tersebut mengarah ke penyakit jantung.

7 Manfaat Jogging di Malam Hari, Fisik dan Mental jadi Sehat

dr. Ade Imasanti juga menjelaskan irama jantung yang tidak teratur, mudah lelah, batuk pada malam hari, dan gejala aritmia lainnya dapat menjadi tanda-tanda masalah jantung. Namun, ia juga memberi klarifikasi bahwa tidak semua orang dengan aritmia akan mengalami keluhan yang sama. Beberapa mungkin merasakan debar-debar, ketidaknyamanan saat tiduran, atau batuk, tetapi tidak semua keluhan tersebut pasti terkait dengan aritmia.

Pentingnya memperhatikan denyut jantung saat beraktivitas juga disoroti oleh dr. Ade Imasanti. Jika denyut jantung terlalu tinggi, terlalu cepat, tidak beraturan, atau terlalu lambat selama aktivitas, hal itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan, sesak nafas, dan keringat dingin. Poin-poin ini perlu dievaluasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah seseorang menderita aritmia.

Ilustrasi Olahraga

Photo :
  • Canva

"Waktu kita beraktivitas atau berolahraga itu harus kita perhatikan yang namanya heart rate atau denyut jantung kita. Kalau kita saat melakukan aktivitas denyut jantung kita terlalu tinggi, terlalu cepat, tidak beraturan atau terlalu lambat, menyebabkan keluhan yang tidak nyaman rasanya enggak nyaman sesak nafas keluar keringat dingin. Nah itu poin-poin penting," katanya.

Sebagai gejala awal pada pasien aritmia, seringkali disertai dengan debar-debar yang dirasakan oleh penderitanya. Dr. Ade Imasanti juga menyoroti gejala lain seperti rasa lemas akibat denyut jantung yang terlalu lambat, yang dapat menyebabkan cepat capek, ngantuk, hingga pingsan.

"Bisa dikatakan di aritmia gejala awal pada pasien aritnya nomor satu itu paling sering debar-debar. Kita harus evaluasi lanjutan Apakah kita mempunyai aritmia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya