Mikroplastik Ditemukan dalam Daging dan Pengganti Daging, Berpotensi Merusak Kesehatan

Ilustrasi daging
Sumber :
  • cookist

VIVA – Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa sebagian besar daging dan bahkan alternatif daging vegan mengandung mikroplastik yang dapat terkait dengan kanker, yang juga ditemukan pada air kemasan. Dalam uji coba terhadap 16 sumber protein, termasuk ayam, steak sapi, seafood, daging babi, tahu, dan tiga jenis pengganti daging nabati, ilmuwan menemukan bahwa 90% dari mereka mengandung nanoplastik, yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Penelitian ini berjudul "Paparan Orang Dewasa AS terhadap Mikroplastik dari Protein yang Umum Dikonsumsi," yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Pollution, menyoroti kontaminasi mikroplastik yang merata pada berbagai sumber protein, menekankan bahwa ini menjadi masalah yang merata.

Mikroplastik Juga Ditemukan pada Sumber Protein Lainnya

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Ilustrasi daging sapi

Photo :
  • Pixabay

Mikroplastik dikaitkan dengan kanker, penyakit jantung, demensia, dan masalah kesuburan. Penelitian oleh Ocean Conservancy dan University of Toronto menunjukkan bahwa mikroplastik kini juga ditemukan pada berbagai sumber protein, menimbulkan kekhawatiran tentang kontaminasi selama produksi, pengemasan, dan melalui udara.

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!

Dr. Britta Baechler, salah satu penulis studi dan ahli biologi laut, menggarisbawahi bahwa polusi plastik tersebar luas, baik pada protein laut maupun daratan, menyoroti perlunya tindakan bersama untuk mengatasi krisis polusi plastik yang kompleks.

Seperti dilansir dari Science Times, Kamis, 18 Januari 2024, peneliti menyelidiki 16 jenis protein dan sampel nabati dari dua supermarket di Portland, Oregon, mencerminkan prevalensi makanan yang dibeli di toko dan diolah dalam diet Amerika.

Sampel, termasuk udang, stik ikan, nugget ayam, steak, dan tahu, diuji dengan larutan, diuraikan selama 24 jam, dan direndam dalam deterjen untuk menghilangkan residu lemak. Selanjutnya, 124 sampel yang dipilih secara acak menjalani analisis untuk menentukan jumlah dan jenis mikroplastik yang ada.

Mikroplastik ditemukan pada semua 16 produk protein, mencakup 88% dari total sampel, termasuk protein nabati dan seafood. Serat terdeteksi pada hampir separuh sumber makanan, sementara fragmen plastik mencakup sekitar sepertiga mikroplastik yang diidentifikasi.

Ancaman Mikroplastik terhadap Keamanan Pangan dan Kesehatan Lingkungan

Mikroplastik.

Photo :
  • Energy Industry Review

Mikroplastik, yang terbentuk dari bahan kimia berpotensi berbahaya, dapat meresapkan toksin ke dalam tanah sebelum tercuci, menimbulkan risiko bagi lingkungan dan pertanian. Limbah saluran kota yang menuju lahan pertanian di Inggris terkontaminasi oleh polutan, termasuk dioksin dan hidrokarbon aromatik polisiklik, menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan manusia.

Partikel plastik dapat menjadi vektor penyerapan tanaman terhadap bahan kimia beracun, seperti yang diungkapkan oleh sebuah studi pada tahun 2020 yang menemukan mikroplastik dan nanoplastik dalam buah dan sayuran yang dijual di Italia. Meskipun penyerapan partikel plastik tidak tampak mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan manusia masih belum jelas.

Dalam penelitian terbaru ini, tim menyarankan bahwa potensi pelepasan mikroplastik terjadi selama proses dan pengemasan di pabrik, meskipun titik masuk mikroplastik ke dalam rantai makanan masih belum jelas. Penelitian tambahan dianggap perlu untuk memahami sepenuhnya masalah ini, mengidentifikasi sumber mikroplastik, dan menilai dampaknya terhadap kesehatan manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya