Waspada Bagi yang Suka Begadang, Insomnia Tingkatkan Risiko Stroke di Usia Muda
- Times of India
VIVA LIFESTYLE – Insomnia atau masalah tidur diketahui sangat berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menemukan bahwa gejala insomnia dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan, terutama pada orang berusia di bawah 50 tahun.
Dr. Wendemi Sawadogo, dari Virginia Commonwealth University, mengungkapkan bahwa hubungan antara insomnia dan stroke juga bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya yang lebih serius. Scroll lebih lanjut ya.
"Gejala insomnia dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, misalnya hipertensi, dislipidemia, dan kondisi tersebut berpotensi menjadi faktor risiko stroke sehingga ketika kita mengetahui hal tersebut kita dapat melihat hubungan (antara stroke dan insomnia) yang ada," kata Sawadogo melansir Healthline, Selasa 16 Januari 2024.
Penelitian itu dilakukan berdasarkan pengalaman lebih dari 30.000 peserta yang 2.101 di antaranya dilaporkan menderita stroke. Mereka yang diteliti diurutkan menjadi 9 kelompok untuk dianalisis berdasarkan gejala insomnia yang dialami sendiri. Dari situ, ditemukan 5-6 orang dengan gejala insomnia memiliki kemungkinan 51% lebih besar terkena stroke selama masa penelitian.
Selain meningkatkan risiko stroke, temuan penting lainnya menyebutkan bahwa hubungan insomnia dengan penyakit stroke bertahan dalam jangka waktu yang lama sehingga tidak bisa sembuh dengan sendirinya.
"Orang yang cenderung memiliki gejala tinggi terus melaporkan gejala tinggi dari waktu ke waktu, jadi ini adalah cara lain untuk menekankan fakta bahwa orang harus mewaspadai gejalanya, gejala ini tidak akan hilang jika Anda tidak memperhatikan atau merawatnya. itu," jelasnya.
Selain insomnia, risiko penyakit stroke juga bisa disebabkan oleh banyak hal seperti obesitas, gaya hidup, kurang bergerak, pola makan yang buruk, hipertensi, paparan asap rokok, dan banyak lainnya. Penyakit stroke juga diketahui dapat menyebabkan kecacatan hingga merenggut nyawa apabila tidak ditangani dengan baik.
Seperti halnya yang dialami oleh ayahanda Anji, yang meninggal dunia akibat penyakit stroke. Lewat unggahan di Instagram, Anji membagikan foto tengah menggenggam tangan sang ayah sambil menambahkan kutipan soal penyebab gejala stroke. Sehari setelah mendoakan kesembuhan sang ayah, Anji justru menyampaikan kabar duka.