Tumor Usus yang Diidap Mpok Atiek Bisa Jadi Kanker, Kenali Faktor Risiko untuk Mencegahnya

Mpok Atiek.
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi.

VIVA Lifestyle – Aktris senior Mpok Atiek membagikan kondisi terkininya, di mana ia tengah mengidap tumor jinak di bagian usus. Mpok Atiek mengungkapkan bahwa ia mulanya hanya merasakan kembung dan sakit di bagian perutnya. Kemudian, ia jadi sulit buang air besar hingga akhirnya memeriksakan diri ke dokter dan menemukan adanya tumor di dalam usus.

Secara garis besar, tumor merupakan pertumbuhan massa jaringan yang tidak normal di dalam tubuh. Tumor biasanya berupa benjolan, lesi atau neoplasma. Sementara kanker, adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali. Meskipun kanker terdiri dari jenis tumor yang bisa menyerang jaringan atau organ lain, namun tidak semua tumor bersifat kanker. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Seperti halnya yang dialami oleh Mpok Atiek, saat ini ia masih dalam tahap diagnosis tumor jinak. Namun tidak menutup kemungkinan nantinya tumor tersebut bisa menjadi kanker apabila sel abnormal berkembang tak terkendali.

Mpok Atiek.

Photo :
  • Instagram @mpok.atiek

Melansir laman Pfizer, kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker kolorektal yang menyerang bagian usus. Kanker ini dimulai ketika sel-sel normal yang melapisi usus besar mulai tumbuh dan berubah secara tidak terkendali. Sel tersebut akhirnya membentuk tumor (jinak atau ganas) dalam proses yang memakan waktu bertahun-tahun.

Kondisi kesehatan ini disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Meskipun penyakit ini masih jadi penyebab utama kematian bagi semua jenis kelamin, namun kemajuan teknologi dalam skrining dan terapi bisa meningkatkan kemampuan bertahan hidup.

Faktor Risiko Kanker Usus

Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kanker usus besar, namun masih belum jelas bagaimana sebenarnya faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan kanker usus besar. Faktor-faktor ini termasuk mutasi gen yang diturunkan dan didapat. Faktor lingkungan dan pilihan makanan juga berperan.

Lawan Kanker Kulit dan Otot, Ini Cerita Bams Eks Samsons

Kanker kolorektal dapat ditelusuri kembali ke mutasi DNA yang mematikan gen penekan tumor atau mengaktifkan onkogen (gen yang membantu sel tumor tumbuh dan bertahan hidup). Perkembangan kanker usus besar biasanya memerlukan perubahan pada banyak gen seseorang.

Sekitar 70 persen mutasi ini dianggap sporadis, artinya terjadi tanpa riwayat penyakit dalam keluarga. Dan 20 persen kasus tersebut, mutasi merupakan bagian dari pengelompokan keluarga, yang berarti kanker usus besar lebih sering terjadi dalam sebuah keluarga daripada yang diperkirakan jika melihat tingkat penyakit pada populasi umum. Terakhir, sekitar 10 persen kasus, kanker usus besar disebabkan oleh sindrom bawaan.

Jangan Panik Kalau Anak Kena HFMD, Begini Penanganannya Menurut Dokter

Kanker usus besar dikaitkan dengan rendahnya tingkat aktivitas fisik, frekuensi makan, pola makan rendah serat, rendahnya kadar kalsium dalam makanan, dan rendahnya asupan beta karoten.

Awas! 5 Kebiasaan yang Diam-Diam Memicu Risiko Kanker

Secara keseluruhan, sekitar 90 persen kanker kolorektal disebabkan oleh paparan lingkungan, seperti pola makan rendah serat dan tinggi lemak, konsumsi alkohol, dan penggunaan tembakau, yang terjadi beberapa dekade sebelum pasien didiagnosis. Para peneliti baru-baru ini mengaitkan metabolit makanan dengan lingkungan protektif atau prokarsinogenik di usus besar. Lingkungan ini dimodulasi oleh mikrobioma seseorang.

Labu siam termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae

Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

senyawa dalam labu siam dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker, dan penyakit berbahaya lainnya. 5 Penyakit yang bisa dicegah saat rutin makan labu siam, apa sSaataja?

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024