Kasus Polio Kembali Ditemukan, Ini Pemicunya

Ilustrasi vaksin Polio
Sumber :
  • medicine net

KLATEN – Kementerian Kesehatan baru-baru ini menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Klaten Jawa Tengah. Penetapan status KLB di Klaten ini menyusul dengan penemuan kasus positif pada anak perempuan berusia 6 tahun di Kecamatan Manisrenggo.

Momen Unik! Ayah ini Syok Ketika Mobil Koleksi Kesayangannya Dijadikan Mainan oleh Anaknya

Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan, anak perempuan berusia enam tahun itu, mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengungkap, penetapan status KLB Polio di beberapa daerah seperti Aceh dan Klaten baru-baru ini, pandemi COVID-19 menyebabkan program vaksinasi polio menjadi terganggu.

Beri Uang Segepok, Cara Ahmad Dhani Tenangkan Anak yang Menangis

"Makanya polio ini kita lihat beberapa tumbuh akibat vaksinasinya pada saat COVID-19 itu kurang. Jadi terlihat dampaknya," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada awak media di Istana Negara, Jumat 5 Desember 2024.

Talitha Curtis Mengaku Tak Tahu Ayahnya dan Lupa Wajah Ibu Kandungnya

Menyusul dengan penetapan KLB di beberapa daerah di Indonesia, Kementerian Kesehatan mulai melakukan pengejaran vaksinasi sekaligus penambahan vaksinasi polio di daerah-daerah tersebut. 

"Nah yang sudah kita lakukan sama seperti yang di Aceh dan Sumatera kita akan kejar. Kita akan tambah vaksinasi polio di daerah-daerah tersebut. Tapi sudah pernah kita alami juga kan di Sumatera Utara dan Sumatera Barat," jelas dia.

Sementara itu, dalam keterangan resmi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Maxi Rein Rondonuwu, pasca penemuan kasus lumpuh layu di Jawa Tengah akibat virus Polio, Kemenkes, memastikan seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman Provinsi DIY memperoleh 2 dosis imunisasi polio tetes tambahan pada kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) yang akan dilaksanakan mulai 15 Januari 2024.

Ilustrasi penderita polio

Photo :
  • Instagram

Maxi juga mengungkap terkait beberapa faktor risiko terjadinya penularan Virus Polio, di antaranya rendahnya cakupan Imunisasi Polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik seperti Buang Air Besar (BAB) sembarangan baik itu di sungai ataupun pada sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari.

Maxi menjelaskan jika Virus Polio tersebut masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio atau imunisasi polionya tidak lengkap, virus akan sangat mudah berkembang biak di dalam saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya