Tak Banyak yang Tahu, Selain Kopi 8 Minuman Ini Juga Ternyata Mengandung Kafein

Ilustrasi Minuman Kemasan. Sumber : pixabay.com
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mencari penyegar untuk meningkatkan energi dan konsentrasi. Selain kopi yang telah lama menjadi teman setia bagi para pencinta kafein, minuman-minuman lain juga turut meramaikan pilihan. Kafein, sebagai stimulan alami, tidak hanya ditemukan dalam secangkir kopi, tetapi juga hadir dalam berbagai jenis minuman lainnya.

Dari teh yang elegan hingga minuman berkarbonasi yang menyegarkan, mari kita telusuri jenis-jenis minuman yang mengandung kafein dan memberikan dorongan energi yang dibutuhkan untuk menjalani hari.

Selain kopi, terdapat beberapa minuman lain yang mengandung kafein. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Ilustrasi Teh Hitam

Photo :
  • Pixabay

1. Teh: Teh mengandung kafein meskipun dalam jumlah yang bervariasi tergantung pada jenis teh dan cara penyeduhan. Kafein dalam teh berasal dari daun tanaman teh (Camellia sinensis). Teh hijau, hitam, dan oolong adalah beberapa contoh teh yang mengandung kafein.

2. Minuman Energi: Minuman energi seringnya mengandung tingkat kafein yang tinggi. Kafein dalam minuman energi dapat berasal dari sumber-sumber seperti kola atau ekstrak guarana.

Kafein digunakan dalam minuman energi untuk memberikan efek merangsang dan meningkatkan daya konsentrasi. Namun, perlu diingat bahwa jumlah kafein dalam minuman energi dapat bervariasi antar merek dan jenis.

Selain kafein, minuman energi juga dapat mengandung bahan-bahan lain seperti taurin, ginseng, vitamin, asam amino, dan gula. Kombinasi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan energi dan meningkatkan daya konsentrasi. Meskipun minuman energi dapat memberikan peningkatan energi sementara, konsumsi berlebihan dapat memiliki efek samping negatif, seperti gangguan tidur, peningkatan detak jantung, dan ketidaknyamanan gastrointestinal.

Individu yang sensitif terhadap kafein atau memiliki kondisi kesehatan tertentu sebaiknya membatasi konsumsi minuman energi dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika perlu.

3. Minuman Berkarbonasi (Soda): Beberapa minuman bersoda mengandung kafein. Kafein biasanya ditambahkan ke minuman bersoda sebagai bahan penyedap dan untuk memberikan rasa yang lebih kompleks. Namun, tidak semua minuman bersoda mengandung kafein, dan kandungannya dapat bervariasi tergantung pada merek dan jenis minuman.

Milenial Rela Beli Kopi hingga Ratusan Ribu Per Hari, Bisa Bikin Miskin? Ini Kata Pakar

Minuman bersoda yang umumnya mengandung kafein meliputi minuman cola seperti Coca-Cola dan Pepsi. Kafein dalam minuman bersoda biasanya berasal dari ekstrak biji kola atau bahan lainnya.

Penting untuk diingat bahwa ada juga minuman bersoda tanpa kafein yang tersedia di pasar. Produsen minuman soda biasanya menawarkan versi tanpa kafein dari minuman bersoda mereka, terutama untuk memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan minuman tanpa stimulan.

4. Minuman Cokelat: Minuman cokelat panas atau dingin dapat mengandung kafein, terutama jika menggunakan cokelat yang berasal dari biji kakao.

Saatnya Industri Kopi Indonesia Berpikir Hijau

Kafein dapat ditemukan dalam cokelat dalam bentuk kakao yang digunakan dalam pembuatan minuman cokelat. Meskipun jumlah kafein dalam minuman cokelat cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kopi atau teh, tetapi kandungan kafein tetap ada.

Minuman cokelat hangat.

Photo :
  • Pexels/Unsplash

Cokelat panas atau dingin, baik yang dibuat di rumah atau yang dijual secara komersial, dapat mengandung kafein. Selain kafein, cokelat juga mengandung senyawa lain seperti teobromina, yang memiliki efek merangsang yang lebih ringan daripada kafein.

Jumlah kafein dalam minuman cokelat dapat bervariasi tergantung pada jenis cokelat yang digunakan, proses pembuatan, dan jumlah cokelat yang ditambahkan. Jika Anda memiliki sensitivitas terhadap kafein atau ingin mengurangi asupan kafein, perhatikan label nutrisi atau pilih produk cokelat tanpa kafein. Beberapa produsen menyediakan variasi produk cokelat tanpa kafein untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin menghindari stimulan.

5. Minuman Kopi Instan: Kopi instan atau kopi dalam bentuk serbuk yang cepat larut dalam air umumnya mengandung kafein. Proses pembuatan kopi instan melibatkan pemanggangan dan penggilingan biji kopi, dan kafein tetap ada dalam produk akhir.

Jumlah kafein dalam kopi instan dapat bervariasi tergantung pada merek dan jenis kopi yang digunakan. Namun, secara umum, kopi instan memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi yang diseduh secara tradisional. Hal ini disebabkan oleh proses ekstraksi yang berbeda dan kadar kafein yang dapat hilang selama proses pembuatan kopi instan.

Dukung Pelaku Industri Kopi Lokal, Bank Mandiri Kembali Gelar Jakarta Coffee Week 2024

6. Minuman Teh Dingin (Iced Tea): Teh dingin, terutama versi yang dijual secara komersial, juga bisa mengandung kafein. Biasanya, ini tergantung pada jenis teh dan tingkat konsentrasinya.

7. Minuman Kombucha: Kombucha adalah minuman fermentasi yang dibuat dari teh.

Kombucha dapat mengandung kafein, tergantung pada beberapa faktor, terutama bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya. Kombucha dibuat melalui fermentasi teh, dan teh sendiri mengandung kafein.

Jika kombucha dibuat dengan menggunakan teh hitam atau teh hijau, yang keduanya mengandung kafein, maka minuman tersebut juga akan mengandung kafein. Jumlah kafein dalam kombucha ini akan bervariasi tergantung pada jenis dan jumlah teh yang digunakan.

Sebagian kecil kafein dalam teh dapat hilang selama proses fermentasi. Namun, kombucha masih dapat mengandung sejumlah kafein tergantung pada seberapa lama fermentasinya berlangsung.

Jika kombucha diwarnai dengan menggunakan teh, ini juga dapat menambah kandungan kafein.

Minuman kaleng isotonik atau energi.

Photo :
  • Pixabay

8. Minuman Penguat Kinerja Olahraga: Beberapa minuman olahraga atau minuman penguat kinerja dapat mengandung kafein. Kafein ditambahkan ke minuman ini karena memiliki sifat merangsang dan dapat meningkatkan daya tahan fisik. Kafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan, mengurangi rasa lelah, dan meningkatkan fokus selama aktivitas olahraga.

Namun, tidak semua minuman penguat olahraga mengandung kafein. Beberapa minuman isotonik dirancang khusus tanpa kafein untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin menghindari atau mengurangi asupan kafein.

Penting untuk diingat bahwa kadar kafein dalam minuman bisa bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis, merek, dan cara penyeduhan. Orang yang peka terhadap kafein sebaiknya memperhatikan asupan mereka dan memilih minuman yang sesuai dengan toleransi kafein.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya