112 Kasus COVID-19 JN.1 Terdeteksi di Indonesia, 90 Persen Lebih Ada di Jakarta

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

JAKARTA – Kasus COVID-19 di tanah air kembali meningkat. Melansir data Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, hingga Selasa 26 Desember 2023 pada pukul 16.00 WIB, terkonfirmasi ada 190 kasus COVID-19 per hari ini. Di antaranya ada 3 kasus kematian dan 125 orang dinyatakan sembuh.

Hingga saat ini, tercatat ada total 2.677 kasus aktif COVID-19. Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi  tercatat ada 112 pasien terkonfirmasi subvarian JN.1. Jumlah tersebut naik 3 kali lipat dari pekan lalu yang tercatat sebanyak 48 kasus. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Dalam pesan singkatnya kepada VIVA, Selasa malam 26 Desember 2023, Siti Nadia mengungkap bahwa kasus JN.1 ini paling banyak berada di DKI Jakarta yakni sebesar 101 kasus.

“Kepulauan Riau 3, Riau 4, Kalimantan Utara 2 dan Jawa Barat 2, sisanya DKI Jakarta,” kata Nadia. 

Sebelumnya, pada Jumat 22 Desember 2023, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa subvarian JN.1 cukup mendominasi untuk kasus COVID-19 di Indonesia. 

Subvarian ini juga menyebabkan kenaikan kasus di negara tetangga seperti Singapura. Menkes sendiri memperkirakan Januari 2024 mendatang menjadi puncak kasus sub varian JN.1 di Indonesia.  

"Nah kalau diprediksi puncaknya kita lihat karena 43 persen itu naik dari 19 persen di minggu pertama Desember. Jadi kenaikannya pesat, artinya ini mendominasi varian yang ada. Kalau pengalaman kita di sebelum-sebelumnya begitu dia sampai 80 persen, di atas 80 persen itu peak-nya tercapai," kata dia, Jumat 22 Desember 2023.

Bisakah Teknologi Kesehatan Baru Mengubah Nasib Jutaan Pasien?

"Sekarang kita lihat 19 persen ke 43 persen itu kan naiknya hampir 20 persen lebih ya. Kalau kita hitung 20 persen lagi minggu depan, gitu 60, 20 persen lagi minggu depannya lagi, udah 80. Jadi harusnya di Januari itu peak-nya sudah dicapai," ujar Menkes menambahkan. 

Di sisi lain ada beberapa gejala khas dari sub varian JN.1 yang dilaporkan antara lain: 

Vaksin HFMD atau Flu Singapura Kini Hadir di Indonesia
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Perubahan atau hilangnya indra perasa atau penciuman
  • Hidung mampet dan pilek
  • Kelelahan
  • Brain fog
  • Sesak napas
  • Gejala gastrointestinal (sakit perut, diare ringan)
Exclusive roundtable 'Peringatan Hari Pneumonia Sedunia 2024'

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

ASI diketahui punya manfaat untuk kesehatan anak termasuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka sehingga mereka tak mudah terpapar penyakit termasuk infeksi bakteri.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024