Soal Pasien Meninggal Karena COVID-19 Sub Varian JN.1, Begini Kata Kemenkes
- VIVA/Andrew Tito (Jakarta)
BATAM – Kasus konfirmasi positif COVID-19 kembali menjadi sorotan menyusul dengan libur Natal dan Tahun Baru 2024. Terlebih jelang libur tahun baru ini, muncul subvarian baru yakni JN.1.
Bahkan beberapa waktu lalu, dilaporkan ada pasien COVID-19 sub varian JN.1 yang meninggal dunia di Batam. Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi angkat bicara. Scroll untuk informasi selengkapnya.
Diungkap Siti Nadia bahwa satu pasien yang meninggal di Batam pada 18 Desember 2023 tersebut memiliki riwayat komorbid jantung dan pneumonia.Â
"Ini kematiannya karena penyakit komorbid bukan karena COVID-19. Kebetulan saat diswab positf COVID dan subvarian JN.1, jadi penyebabnya bukan karena COVID-19," kata Siti Nadia kepada VIVA, Selasa malam 26 Desember 2023.Â
"Jantung dan pneumonia," sambungnya.Â
Sebelumnya, pada Jumat 22 Desember 2023, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa subvarian JN.1 cukup mendominasi untuk kasus COVID-19 di Indonesia. Subvarian ini diketahui juga menyebabkan kenaikan kasus di negara tetangga seperti Singapura. Menkes sendiri memperkirakan Januari menjadi puncak kasus sub varian JN.1 di Indonesia. Â
"Nah kalau diprediksi puncaknya kita lihat karena 43 persen itu naik dari 19 persen di minggu pertama Desember. Â Jadi kenaikannya pesat, artinya ini mendominasi varian yang ada. Kalau pengalaman kita di sebelum-sebelumnya begitu dia sampai 80 persen, di atas 80 persen itu peak-nya tercapai," kata dia, Jumat 22 Desember 2023.
"Sekarang kita lihat 19 persen ke 43 persen itu kan naiknya hampir 20 persen lebih ya. Kalau kita hitung 20 persen lagi minggu depan, gitu 60, 20 persen lagi minggu depannya lagi, udah 80. Â Jadi harusnya di Januari itu peak-nya sudah dicapai," ujar Menkes menambahkan.Â
Menkes juga mengimbau kepada masyarakat yang  akan mudik atau keluar kota di masa libur Natal dan Tahun Baru 2024 untuk menggunakan masker terutama jika menggunakan angkutan umum. Â
"Menggunakan masker enggak ada salahnya, apalagi kalau kitanya juga sedang merasa enggak enak badan, Â atau kondisi yang tidak fit, juga melihat tetangga-tetangga kita juga ada yang batuk-batuk. Ya, itu lebih baik kita pasang pakai masker," ujarnya.Â
Dia juga mengimbau untuk masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19 di puskesmas atau fasilitas kesehatan.Â
"Mumpung sekarang vaksinnya masih ada, cari aja di Puskesmas untuk bisa mendapatkan vaksin tambahan, setidaknya kan itu bisa mengurangi keparahan. Atau kalau kita misalnya nanti terkena, bisa mempercepat kesembuhan," ujar dia. Â