Kecanduan Gadget Adalah Gangguan Mental Serius, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Gadget, Adiksi, Adiksi Gadet, Ketagihan Gawai, Gawai, Adiksi Gawai
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Penggunaan media sosial kini membuat banyak orang seolah tak bisa terlepas hingga menimbulkan rasa kecanduan. Padahal, ada banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan tanpa gadget, namun kebanyakan orang kini sangat bergantung pada telepon genggam itu.

Atasi Kecanduan Gadget pada Anak dengan Pemrograman Inovatif

Akibatnya, tidak sedikit orang yang kecanduan gadget atau media sosial, menjadi sangat adiksi karena merasa senang jika melakukannya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Berselancar di media sosial memang tidak ada habisnya mengingat ada beragam konten menarik dari seluruh dunia. Alhasil, kecanduan yang dirasakan itu menjadi gangguan mental yang menurunkan produktivitas.

Panduan Menjaga Kesehatan Mata bagi Pengguna Gadget

Melihat fenomena kecanduan main media sosial ini, dr. Maria Irene H. Sp. KJ, seorang Spesialis Kedokteran Jiwa, mengingatkan perlunya membatasi penggunaan media sosial.

Sedang berkumpul tetapi sibuk dengan gadget masing-masing.

Photo :
  • vstory
Kampung Lali Gadget, Bikin Anak-anak Lupakan Gadget dan Beralih pada Permainan Tradisional

Agar terhindar dari adiksi ini, aturlah waktu dan batasi kapan harus berhenti menggunakan media sosial dan gadget.

"Perlu membatasi dengan berbagai cara, dengan kesadaran diri, atau aplikasi timer yang membuat kita deteksi sudah berapa jam main media sosial, atau diatur supaya hpnya mati sendiri kalau lewat batas waktu," ujar dr. Maria Irene, dalam tayangan program Hidup Sehat tvOne, Jumat 22 Desember 2023.

Menurut dr. Maria, ada banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk mengalihkan pikiran dari media sosial, misalnya membaca buku, bertemu dengan teman, olahraga, atau menetapkan waktu bersama keluarga soal kapan boleh dan tidaknya menggunakan gadget di rumah.

Ilustrasi anak pakai kacamata/main gadget.

Photo :
  • Pixabay.

Tak hanya terjadi pada orang dewasa, kecanduan gadget ini juga bisa terjadi pada anak-anak. Apalagi sekarang ini banyak orang tua yang memfasilitasi anaknya dengan gadget supaya mereka mau anteng atau tidak banyak bertingkah.

Jika anak kecil sudah kecanduan dengan gadget, ada berbagai dampak buruk yang bisa terjadi mulai dari speech delay, gangguan kontrol emosi, hingga memperhambat tumbuh kembangnya.

Untuk mengatasi hal ini, peran orang tua sangatlah penting.

Dokter Maria menyarankan ketika anak-anak sedang asik pada gadgetnya, sebaiknya orang tua ada di sisi mereka untuk memberikan pendampingan.

Tips Menggunakan Gadget Saat Traveling

Photo :

"Pendampingan dan dibatasi. Jadi jangan hanya memberikan gadget tetapi juga jelaskan dan dirangsang ini mereka sedang menonton apa, sehingga mereka bisa terangsang untuk menonton kesukaannya tidak hanya melakukan secara pasif," jelasnya.

Tingkat keparahan adiksi terhadap gadget maupun sosial media cukup beragam.

Namun ketika gejalanya sudah mulai dirasakan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar kondisi itu tidak semakin parah hingga menurunkan produktivitas.

"Ketika anak sudah mengubah perilaku, emosi, marah-marah, tantrum, itu gejala serius. Performa anak di sekolah menurun, kalau orang dewasa juga di kantor menurun, ada teguran, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti membuat abai dengan sekitar dan kurang tidur," terangnya.

Menkomdigi Meutya Hafid.

Menkomdigi Meutya Hafid Imbau Pelajar Main Gadget Maksimal 8 Jam Sehari, Biar Mental Sehat

Menkomdigi RI, Meutya Hafid meminta kepada para pelajar untuk tidak menggunakan gadget secara berlebihan

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024