Kecanduan Media Sosial Sebabkan Gangguan Mental, Hati-Hati Kasih Gadget ke Anak
- Pexels/Ron Lach
VIVA Lifestyle – Penggunaan gadget untuk media sosial yang berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Hal ini bisa memicu rasa adiktif atau kecanduan yang membuat seseorang terdorong untuk menghabiskan banyak waktu menjelajahi media sosial.
Timbulnya rasa kecanduan ini jika tidak segera diatasi akan berdampak pada gangguan mental berkelanjutan yang membahayakan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
dr. Maria Irene H. Sp.KJ, Spesialis Kedokteran Jiwa, menjelaskan bahwa rasa kecanduan menggunakan media sosial timbul karena ada zat kimia dopamin yang dilepaskan di otak.
Dopamin ini yang membuat seseorang merasakan senang hingga ingin melakukan hal itu terus menerus.
"Jika terjadi penumpukan dopamin di otak dan menyebabkan kelainan di otak, biasanya ketika melakukan hal tertentu seseorang jadi tidak normal dan ingin melakukan secara lebih terus menerus," jelas dr. Maria Irene, mengutip tayangan program Hidup Sehat tvOne, Jumat 22 Desember 2023.
Ketika seseorang merasakan dorongan untuk melakukan sesuatu secara terus menerus, maka kegiatan lainnya bisa terganggu dan terabaikan.
Namun di sisi lain, jika penderitanya memaksa untuk melawan keinginan itu, maka bisa terjadi kecemasan hingga depresi yang membuat dirinya semakin tidak terkontrol.
"Kecanduan media sosial bisa mengganggu fungsi pekerjaan, menimbulkan gangguan mental, risiko depresi, cyber bullying, rasa kesepian, rasa terisolasi, membandingkan diri dan orang lain padahal apa yang dilihat belum tentu nyata," jelas dr. Maria.
Tidak hanya pada orang dewasa, tetapi kecanduan media sosial ini juga bisa terjadi pada anak-anak.
Apalagi saat ini sering ditemukan orang tua yang memberikan gadget kepada anaknya supaya sang anak bisa anteng hanya dengan menonton video-video kesukaannya.
Kecanduan gadget pada anak bisa membuat mereka mengalami keterlambatan berbicara atau speech delay karena mereka pasif dalam komunikasi.
Bisa juga timbul perasaan impulsif hingga mudah marah saat waktu bersenang-senang dengan gadgetnya diganggu. Oleh sebab itu, dr. Maria menekankan pentingnya mendampingi anak saat mereka sedang bermain gadget.
Orang tua juga sebaiknya membatasi waktu penggunaan gadget pada anak supaya mereka tidak terbiasa.
"Terutama pada anak-anak yang belum bisa bicara, menimbulkan risiko speech delay, susah konsentrasi, impulsif, dan gampang marah. Mereka perlu pendampingan dan dibatasi. Jadi jangan hanya memberikan gadget tetapi juga jelaskan, dirangsang dengan apa yang mereka tonton, sehingga anak-anak tidak hanya melakukan aktivitas itu secara pasif," ujar dr. Maria.
Adapun cara mengatasi kecanduan gadget dan media sosial ini adalah dengan kesadaran diri sendiri yang mau mengubahnya menjadi lebih baik lagi.
Ketika sudah berselancar di media sosial, sebaiknya beri waktu batasan kapan harus berhenti.
Terutama untuk orang-orang dewasa yang sudah bekerja, sebaiknya hindari menggunakan media sosial saat bekerja karena akan mengganggu produktivitas.
"Pakai aplikasi timer yang buat kita deteksi sudah berapa jam main media sosial. Atau gadget bisa diatur supaya mati sendiri kalau sudah melewati batas. Penting juga meningkatkan aktivitas tanpa gadget seperti membaca buku, bertemu teman, atau olahraga," ujarnya.