Suka Kretek Leher, Hati-Hati Bisa Jadi Saraf Kejepit
- Mayo Clinic
JAKARTA – Sakit nyeri bahu dan punggung dapat menyerang siapa saja. Namun umumnya nyeri tersebut terjadi pada mereka yang terlalu lama menggunakan gadget, pekerja kantoran lantaran terlalu lama duduk dalam posisi menghadap layar komputer.
Rasa nyeri pada bahu dan punggung selain memberikan rasa tak nyaman juga dapat mengganggu aktivitas keseharian. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Lantaran rasa nyeri pada bahu dan punggung tidak sedikit dari kita memilih untuk menggelengkan leher atau biasa disebut 'kretek' leher hingga terdengar bunyi kretek.
Ketika bunyi tersebut menggema, perasaan lega terasa bahkan disebut-sebut membuat leher kita menjadi lebih nyaman. Namun hati-hati kretek leher bisa menjadi petaka buat Anda. Mengapa? Sebab hal tersebut membuat risiko terjadinya saraf kejepit.
"Kebiasaan kretek bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Harus hati-hati," kata spesialis saraf, Spesialis saraf, dr. Lilir Amalini, Sp.S dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 21 Desember 2023.
Lebih lanjut diungkap Lilir bahwa masyarakat harus berhati-hati dengan melakukan kretek di bagian leher.
Sebab gerakan yang berlebihan dan dipaksakan seperti kretek leher itu akan membuat bantalan di sendi menjadi rusak. Alhasil bisa berisiko saraf kejepit.
"Harus hati-hati berlebihan gerakannya terlalu sering, dipaksa gerakannya lama-lama bantalan di sendinya rusak. Tulang kering rawan rusak atau pergeseran sendinya menyentuh saraf," jelasnya.
Di sisi lain, Lilir mengungkap 'kretek' sendiri boleh namun tetap dianjurkan tidak dilakukan berlebihan dan dalam jangka waktu lama. Di sisi lain, Lilir mengungkap bahwa krektek sendiri adalah bunyi yang normal.
"Bunyi kretek wajar misalnya peregangan ini Normal kareka di antara sendi kita ada cairan Sinovial ada gelembung udara. Otomatis kalau kita gerakkan sendiri akan pop up gelembung udaranya sehingga bunyi kretek. Di penelitian memang ada memberikan rasa nyaman," katanya menjelaskan.