Hati-Hati Tanda Saraf Kejepit yang Jarang Disadari Masyarakat
- Buoy Health
JAKARTA – Saraf kejepit adalah suatu kondisi dimana adanya tekanan pada saraf oleh jaringan di sekitar tubuh, seperti tulang, tulang rawan, dan otot. Sehingga, saraf menjadi rusak dengan gejala nyeri hebat, kesemutan, dan mati rasa saat beraktivitas.
Rasa nyeri saraf kejepit dapat menyebar hingga ke seluruh tubuh. Saraf kejepit disebabkan oleh posisi tubuh yang dapat meningkatkan tekanan pada saraf.
Misalnya, memberi tumpuan pada siku dan menyilangkan kaki dengan durasi yang lama. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Lantas apa yang membedakan bahwa sakit yang dirasakan di sejumlah titik di tubuh sebagai tanda saraf kejepit dengan nyeri otot? Terkait hal itu, spesialis saraf, dr. Lilir Amalini, Sp.S angkat bicara.
Dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 23 Desember 2023, Lilir mengungkap jika saraf terjepit akan nyeri sesuai persyarafan. Berbeda dengan nyeri otot, itu nyeri di area setempat tidak ada penjalaran nyeri, kaku.
"Kalau Saraf kejepit, itu seperti kebas menjalar kesemutan," kata dia.
Lilir menjelaskan lebih lanjut bahwa saraf kejepit yang terjadi di bagian bawah kepala dapat menyebabkan sejumlah rasa sakit di bagian bahu hingga ke tangan.
"Tulang belakang kita terdiri dari 33 ruas ruang belakang dan di leher itu 7 ruas. Kalau di saraf kelima di leher dan ke bawah akan mempersyarafi bagian bahu hingga ke lengan hingga ke jari-jari. Jadi kalau ada saraf kejepit di situ memang rasanya sampai ke bahu hingga ke jari-jari," kata Lilir.
Sedangkan jika saraf terjepit yang terjadi di bagian atas kepala dapat menyebabkan rasa sakit di bagian kepala bagian belakang sampai ke rahang dan setengah telinga.
Berbicara mengenai saraf kejepit, Lilir mengungkap bawha area leher menjadi area yang paling berisiko mengalami saraf kejepit. Sebab, tulang leher dan punggung karena area tersebut paling banyak gerakannya.
"Saraf kejepit itu bagian leher dan punggung karena paling Mobile banyak gerakannya, kayak ke plintir," kata dia.
Selain itu, orang yang berusia lebih dari 50 tahun dan dengan obestias juga paling berisiko terkena saraf kejepit.
"Siapa yang berisiko karena ini saraf kejepit memang usia tua lebih dari 50 tahun itu lebih rawan karena proses degenaratif proses penuaan tua bantalan sendi sudah kaku sudah menipis menyebabkan rawan terkena itu. Alami obesitas beban di tulang lebih berat dibanding bb normal. Obes dengan hentakan risiko kena saraf kejepit," jelasnya.