Angka COVID-19 Melonjak, Ditemukan Tak Sengaja karena Penderitanya Tak Rasakan Gejala
- Freepik
JAKARTA – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru di akhir 2023 kali ini, masyarakat Indonesia kembali dihantui dengan melonjaknya angka penyebaran COVID-19. Diakui oleh dr. Imran Pambudi MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, bahwasannya tren COVID-19 di Tanah Air kembali meningkat.
Namun dalam beberapa kasus belakangan ini, pasien pengidap COVID-19 justru ditemukan secara tidak sengaja. Biasanya, mereka tidak merasakan adanya gejala namun paparannya ditemukan saat sedang menjalani pemeriksaan di rumah sakit jelang operasi atau tes kesehatan lainnya.
"Kasus ditemukan secara tidak sengaja, pada mereka yang hendak menjalani tindakan medis. Ternyata ditemukan COVID," ujar dr. Imran, dlaam media briefing di Jakarta, Selasa 19 Desember 2023.
Laporan terakhir yang masuk ke Kemenkes pada 18 Desember 2023 mengungkapkan ada 2 kematian akibat COVID-19. Namun, ditemukan adanya komorbid dari kedua pasien.
dr. Imran menjelaskan bahwa angka kejadian dan kematian kian meningkat apabila terjadi mutasi virus. Seperti yang dulu pernah terjadi saat adanya varian Delta. Namun untuk kali ini, virus yang ada dipastikan tidak seganas varian Delta.
"Dulu yang paling ganas itu strain Delta. Lalu, strain berubah jadi Omicron. Kasus-kasus yang terjadi sekarang disebabkan oleh virus turunan dari Omicron. Sifatnya lebih cepat menular, virulensi tinggi, tapi fatalitasnya rendah atau tidak ganas," papar dr. Imran.
Meskipun sifat virusnya tidak ganas, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan seperti sedia kala, termasuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
"Kita terus memantau perkembangan. Sekarang kita menggunakan sentinel ILI (influenza-like illness) di FKTP dan SARI (severe acute respiratory illness) di RS," jelas dr. Imran.
Terkait kebijakan memakai masker di tempat umum, Kemenkes amsih mengimbau masyarakat untuk menggunakannya meskipun belum ada perintah untuk mewajibkannya lagi. Tetapi menjelang masa liburan ini, dr. Imran mengingatkan supaya masyarakat yang merasa sakit sebaiknya di rumah saja agar tidak menyebarkan penyakit atau terpapar penyakit dari orang lain.
"Kalau sakit sebaiknya jangan bepergian. Bila tetap pergi, pakailah masker. Sebisa mungkin jangan menyebarkan penyakit ke orang lain," ujarnya.