Suka Minum Obat Kuat Bisa Sebabkan Kanker Prostat?
- VIVA/ Endri Widada
JAKARTA – Obat kuat ereksi adalah salah satu solusi yang digunakan oleh banyak pria agar bisa tahan lama saat melakukan hubungan seksual. Tak heran jika banyak ditemukan beragam jenis obat kuat di pasaran yang diperuntukkan oleh pria.
Namun perlu diketahui penggunaan obat kuat sendiri tidak boleh sembarangan. Sebab obat kuat ini hanya diperuntukkan bagi pria dengan disfungsi ereksi, di mana penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.
Disfungsi ereksi adalah kondisi di mana penis tidak mampu berereksi dengan normal. Hal ini terjadi karena arus darah yang menuju penis tidak lancar, sehingga penis akan kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi.
Selain itu, obat ini tidak diperuntukkan untuk dikonsumsi oleh semua pria, terutama bagi pria dengan riwayat penyakit jantung dan pria yang sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya.
Obat kuat yang dikonsumsi tanpa resep dokter bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan pada pria. Salah satunya adalah hipotensi atau tekanan darah tinggi.
Hipotensi yang dipicu oleh penggunaan obat kuat dan obat penurun tekanan darah golongan nitrat secara bersamaan dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis, sehingga bisa memicu terjadinya shock, pingsan, dan stroke.
Tak hanya hipotensi, disebut-sebut penggunaan obat kuat juga bisa menyebabkan risiko terjadinya kanker prostat. Benarkah demikian? Terkait hal itu spesialis urologi dari RS Pondok Indah, dr. Hilman Hadiansyah, Sp.U angkat bicara. Dijelaskan oleh Hilman bahwa hal tersebut tidaklah benar.
“Sebetulnya enggak. Obat kuat ini yang saya tangkap adalah obat untuk disfungsi ereksi supaya bisa mempertahankan ereksi. Obat disfungsi ereksi ini adalah obat-obat yang memiliki kandungan phosphodiesterase 5 (PDE 5),” kata dia dalam media diskusi RSP Pondok Indah, di Senayan Jakarta Pusat, Selasa 19 Desember 2023.
Lebih lanjut diungkap oleh Hilman bahwa kandungan PDE5 dalam obat kuat itu berfungsi untuk menjaga ereksi agar lebih lama. Dengan cara kerja membuat aliran darah menuju penis bisa menjadi lebih lancar.
“Jadi tidak menyebabkan pasien berisiko kanker prostat karena cara kerjanya berbeda. Cyclenya mekanisme berbeda jadi kalau minum obat kuat terkena arah berisiko terkena kanker prostat atau berisiko kanker prostat itu sepertinya agak kurang tepat,” jelas dia.