Orang Dewasa Perlu Lakukan Vaksinasi Lagi Seperti Masa Anak-Anak, Ini Alasannya Menurut Dokter

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • VIVA/ David Rorimpandey

JAKARTA  – Imunisasi penting tidak hanya bagi anak namun juga orang dewasa, bahkan mereka yang telah lanjut usia. Sebagian besar penyakit, kejadian rawat inap, angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi terjadi pada orang dewasa khususnya lansia. WHO memperkirakan vaksinasi dapat mencegah kurang lebih 2,5 juta kematian di dunia akibat penyakit menular setiap tahunnya, termasuk pada negara berkembang seperti Indonesia.

Hingga saat ini, vaksin telah mencegah setidaknya 20 penyakit yang mengancam jiwa, membantu orang dari semua usia untuk hidup lebih sehat dalam waktu lama. Vaksin juga memainkan peran penting untuk pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi.

Imunisasi pada anak secara massal dimulai pada tahun 1970 dan berkembang menjadi Program Imunisasi Nasional (PIN). Sedangkan, imunisasi dewasa baru dimulai pada 2023.

Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), menegaskan bahwa vaksinasi untuk orang dewasa tidak kalah pentingnya seperti anak-anak. Mengingat banyak orang dewasa mungkin tidak lagi terproteksi karena vaksinasi yang didapatkan sudah lama dilakukan.

"Banyak orang dewasa mungkin tidak terproteksi atau tidak terimunisasi lengkap oleh vaksin yang diterima pada masa kanak-kanak," ujar Dokter Sukamto, dalam media briefing bersama PAPDI, di Jakarta, Senin 18 Desember 2023.

Pentingnya melakukan vaksinasi di usia dewasa juga dilandasi dengan manfaat vaksin itu sendiri bagi kesehatan. Vaksin merupakan cara terbaik untuk melindungi tubuh dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PF3I). Namun untuk itu, pastikan vaksin yang diterima aman dan sudah melewati uji klinis.

Seiring bertambahnya usia, terutama menjelang usia lansia, berbagai penyakit biasanya mulai bermunculan. Kekebalan tubuh yang menurun karena tidak dapat menyangkal penyakit bisa menyebabkan timbulnya masalah kesehatan yang lebih serius hingga membuatnya berisiko tinggi terpapar penyakit. Ditambah lagi dengan gaya hidup tak sehat atau kegiatan yang padat sehingga tubuh perlu perlindungan ekstra lewat vaksinasi.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

"Adanya kemungkinan penyakit lain, di mana orang dewasa berisiko karena faktor umur, pekerjaan, gaya hidup, kondisi kesehatan, dan atau bepergian," jelasnya.

"Misalnya vaksin dengue atau pneumonia. Kekebalannya mungkin sudah turun jadi perlu vaksinasi lagi karena alasan tidak ada antibodi atau kekebalan. Masyarakat juga harus tahu vaksin yang diterima itu aman. Ketika BPOM memberikan izin edar vaksin, setidaknya ada lebih dari 50 pakar yang kasih review," sambung Dokter Sukamto.

Kasus KLB Meningkat di Kalangan Anak Sekolah, IDAI Ingatkan Pentingnya Vaksinasi
Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024