Batuk Pilek, Radang Tenggorokan Lebih Dari 5 Hari, Waspadai Penyakit Ini

Ilustrasi batuk.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

JAKARTA –Memasuki penghujung tahun, perubahan cuaca ekstrem sering terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya adalah hujan disertai angin kencang. 

Hujan yang terjadi di penghujung tahun ternyata bukan hanya menyebabkan sejumlah masalah seperti banjir. Tetapi juga menyebabkan terjadinya penyakit seperti batuk, pilek dan radang tenggorokan

Mengapa demikian? Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi, dr. Robert Sinto, Sp.PD,K-PTI menjelaskan bahwa radang tenggorokan, batuk itu terjadi lantaran infeksi virus. Infeksi virus ini umumnya terjadi pada perubahan musim.

Dijelaskan oleh Robert di musim penghujan ada perubahan karakter udara jadi lembab. Udara lembab itu menyebabkan virus mudah berkembang. 

Selain itu, perilaku masyarakat di musim penghujan juga berubah. Jika musim panas masyarakat akan sering membuka jendela agar terjadi sirkulasi udara panas keluar. Dengan jendela yang terbuka membuat sinar matahari masuk ke dalam rumah.

"Kalau penghujan jendela tertutup sinar matahari tidak langsung terekspose ke dalam. Padahal sinar matahari itu musuh untuk kuman-kuman di lingkungan rumah. Hal itu yang sebabkan di musim penghujan kasus infeksi karena virus yang manifestasinya batuk, pilek jadi lebih sering dijumpai,"ujar dia dalam program Hidup Sehat berama dr. Ekles di tvOne, Jumat 15 Desember 2023. 

Sementara itu, diungkap Robert umumnya batuk, pilek dan radang tenggorokan dapat sembuh sendiri. Dengan periode yang berlangsung selama 5-7 hari. 

Pemprov DKI Jakarta Gelontorkan Rp 4 Miliar untuk Rekayasa Cuaca, Fokus Mitigasi Hujan Ekstrem

"Kalau karena virus 5-7 hari bisa sembuh sendiri. Cukup beri obat untuk mengurangi gejala dia sembuh sendiri. Tapi kalau diperberat dengan infeksi bakteri bisa butuh lebih lama mungkin dibutuhkan antibiotik ini harus ditelaah oleh dokter," kata dia.

Sementara itu, masyarakat perlu langsung ke dokter jika batuk, pilek dan radang memburuk di hari ketiga. Dengan indikator perubahan warna dahak dan ingus.

Pemprov Jakarta Lakukan Modifikasi Cuaca, Sebar 3,2 Ton Garam Tekan Dampak Hujan Ekstrem

"Kalau 3-4 hari keluhan membaik tidak perlu ke dokter cukup pakai obat warung. Tapi kalau lihat dalam tiga hari memburuk, ada perubahan warna dari ingus dahak harus antisiapsi ke dokter apa ini jangan-jangan karena bakteri," kata dia.

Dia menambahkan,"Sekarang kalau lihat di media Malaysia Singapura laporkan COVID-19 meningkat. Jangan-jangan batuk pilek biasa itu ternyata COVID kalau kena ke orang komorbid bisa berat. Atau Mycoplasma, kalau disertai sesak perlu diwasapadai. Demam batuk saja 3 hari aman di rumah, tapi kalau ada sesak berkepanjangan segera ke dokter," jelasnya.

5 Bagian Penting di Mobil yang Perlu Asuransi Jika Terendam Banjir
Ilustrasi penyakit ISPA (infeksi saluran nafas akut).

Gejalanya Mirip Flu Biasa, Awas Risiko Serius Virus RSV yang Meningkat di Musim Hujan

RSV adalah virus pernapasan yang tersebar luas namun masih jarang terdengar di telinga masyarakat. Virus ini menular lewat inhalasi atau kontak dengan sekresi pernapasan

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024