Pasien Penyakit Jantung, Waspadai Bahaya Liburan ke Negara Suhu Dingin
- Pexels
JAKARTA – Memasuki akhir tahun, tidak sedikit dari masyarakat memilih untuk menghabiskan libur bersama orang terkasih ke luar negeri. Beberapa negara dengan empat musim seperti Korea, Jepang hingga negara-negara di Eropa seringkali jadi negara tujuan favorit berlibur.
Bukan tanpa sebab, Desember di negara empat musim, salju akan turun dan menjadi magnet bagi masyarakat tanah air. Namun perlu diperhatikan bagi mereka yang memiliki penyakit jantung ketika berkunjung ke negara dengan empat musim. Sebab suhu yang ekstrem di musim dingin bisa mempengaruhi kesehatan jantung seseorang.
“Tubuh kita memiliki kemampuan untuk adaptasi terhadap berbagai musim. Namun pada kondisi suhu sangat ekstrem berdasarkan data penelitian suhu di bawah -12 derajat celcius baru punya pengaruh pada tubuh khususnya jantung dan pembuluh darah,” kata Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Kardiovaskular, dr. Dede Moeswir, Sp.PD-KKV, FINASM, FAPSC, FSCAI dalam program Hidup Sehat bersama dr. Ekles di tvOne, Jumat 15 Desember 2023.
Lebih lanjut diungkap Dede pada suhu ekstrem di musim dingin bagi mereka dengan penyakit jantung dapat mempengarhui pembuluh darah, yakni dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah sifatnya sementara. Sedangkan pada jantung punya dampak negatif yakni berkurangnya supplay darah.
“Jantung membutuhkan oksigen dan nutrisi yang cukup dissuplay, kalau dingin supplay tersebut berkurang. Nutrisi dan oksigen di udara dingin meningkat, ini berpengaruh ke pembuluh darah dan jantung,” kata dia.
Dede mengungkap bahwa mereka dengan penyakit jantung koroner memiliki dampak paling signifikan jika berada di suhu dingin ekstrem.
“Pada penyakit jantung koroner supplay yang harus diberikan oksigen dan nutrisi berkurang. Pasien akan mengalami keluhan nyeri dada semakin berat. itu tidak baik untuk jantung pasien. Jantung itu ada aliran darah koroner yang harus disupplay diberikan oksigen dan nutrisi jumlah yang cukup dan pengaruh lain suhu dingin menyebabkan darah lebih membeku, menggumpal dibanding suhu normal. Problem di jantung bisa di pembuluh darah bisa problem di darah bisa menggumpal darah dan sistem kekentalan darah ini sebabkan pengaruh ke pembuluh darah dan jantung,” katanya.
Sementara itu, diungkapkan Dede tubuh sendiri memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cuaca. Namun butuh waktu bagi tubuh untuk beradaptasi. Maka dari itu, ketika ingin menghangatkan tubuh jangan langsung membuat tubuh di suhu hangat secara ekstrem.
“Kondisi tersebut mau menghangatkan badan tidak terllau tiba-tiba dari suhu rendah ke tinggi,” jelas Dede.