COVID-19 Muncul Lagi di Indonesia, Kemenkes: Dibawah Normal, Namun Tetap Tingkatkan Imunitas

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito (Jakarta)

VIVA Lifestyle – COVID-19 varian EG kembali masuk ke indonesia dan menginfeksi puluhan orang yang ada di DKI Jakarta. Tanggapi adanya varian baru COVID-19 tersebut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan masuknya varian EG Covid-19 tersebut ada di dari memagar tetangga.

Implikasi Ketergantungan pada Kecerdasan Buatan terhadap Proses Pembelajaran

“Varian EG sudah masuk, masuknya banyak dari negara tetangga. Jadi buat teman-teman dari luar negeri sebaiknya memang begitu pulang dites, apalagi sudah merasa tak enak badan,” ungkap Budi dalam keterangannya ditemui di kawasan Menteng Jakarta Pusat dalam agenda diskusi Kedaulatan Kesehatan di Media Center Indonesia Maju. Kamis 14 Desember 2023.

Budi Gunadi katakan hasil pemeriksaan pihaknya di Kementerian Kesehatan, Varian EG COVID-19 adalah tetap Omicron dengan penyerapan yang sangat cepat. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Kementerian Kesehatan Beri Penghargaan STBM, POSS, Bandara dan Pelabuhan Terbaik

“Yang perlu saya informasikan di sini, ini bukan varian baru. sub varian EG. variannya tetap Omicron, ciri-cirinya itu penyerabannya cepat tapi angka. itu sebabnya yang masuk rumah sakit dan sampai meninggal sangat sedikit.” ujarnya.

Covid-19 di Indonesia naik lagi

Photo :
  • VIVA
Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Budi katakan kalaupun ada yang meninggal akibat COVID-19 varian baru ini? Kemungkjnan besar orang tereebut meninggal akibat penyakit lain.

“Toh kalau pun ada sebenarnya meninggalnya bukan karena COVID-19, karena penyakit lain. tapi begitu dites ternyata positif,” jelasnya.

Budi katakan bedanya varian bari kali ini memang penularannya sangat cepat, namun tidak mematikan, Kemenkes pun dalam hal ini menghimbau masyarakat untuk tetap melakukan pencegahan.

“Nyatanya varian ini penularannya cepat, tapi fatalitynya sangat rendah. apa yang mesti dilakukan masyarakat, nomor 1. kita lebih baik mencegah, terutama untuk masyarkat yang bersiko tinggi, komorbid, lansia atau aktif sering jalan jalan ke luar negeri dan kita selelidiki (red) rangkaian wisata. Yuk kita berikan booster tambahan,” kata Ngabila.

Seorang petugas kesehatan memperlihatkan botol vaksin vaksin COVID-19 buat Moder

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq


Sementara itu berdasarkan data Dinkes DKI, ada 44 orang yang kini diketahui terjangkit COVID-19, Budi dalam hal ini mengaku tidak mengetahui data tersebut.

“Saya ngga hapal data dki, tapi aku rasa benar karena seingat saya sehari segitu di dki sudah puluhan, karena nasional sudah 200-an per hari ini.” bebernya.

Budi katakan berdasarkan data hitungan WHO, Covid-19 di Indonesia hibah ada saat ini masih berstatus dibawah Normal.

“Cuma teman-teman, WHO kan kasih tuh level 1, level 2. dulu level 1 itu 20 positif case per 100 ribu per hari. jadi kalau saya ngga salah. kalau itu masuk masih dalam level 1 kalau masih di bawah 4 ribu - 5 ribu per hari. jadi kalau kita 200 itu masih sangat jauh. masih dalam batas normal,” terangnya.

Pandemi Covid-19.

Photo :
  • times of india

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Mendata hingga kini ada sebanyak 44 orang yang menderita Covid-19 dan masih dalam penanganan rumah sakit di DKI Jakarta, Kamis 14 Desember 2023.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama juga menjelaskan adanya peningkatan di Jakarta hingga 315 kasus dalam tiga hari terakhir.

"Kasus positif aktif per 13 Desember 2023 itu (bertambah) 315 kasus. 44 pasien sedang dirawat di RS dengan COVID-19," ucap Ngabila dalam keterangannya, Kamis 14 Desember 2023.

Ngabila mengatakan dari 44 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, 32 pasien di antaranya disebut bergejala ringan dan dirawat di ruang isolasi rumah sakit.

Penyemprotan disinfektan di pabrik baju rajut Songyo di Korut karena COVID-19

Photo :
  • AP Photo/Jon Chol Jin

"Dan 12 kasus di ICU rumah sakit. Ini data se-DKI Jakarta," ujar Ngabila.

Ngabila mengatakan data Dinkes DKI, peningkatan kasus COVID-19 di Jakarta terjadi sejak November 2023 dengan adanya penambahan 80 kasus Covid-19 pada periode 27 November 2023 sampai 3 Desember 2023.

Kemudian pada periode 4-10 Desember 2023, ada sebanyak 271 kasus COVID-19 yang ditemukan di Jakarta.

Ngabila pun mewakili Dinas Kesehatan DKI Jakrta menghimbau kepada warga yang mengalami demam, batuk, flu, dan gangguan indra penciuman, atau merupakan kontak erat kasus positif, dapat segera ke puskesmas terdekat.

"Untuk melakukan PCR atau antigen gratis. Kami melayani pasien KTP DKI Jakarta," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya