Sering Nonton Video Porno Sebabkan Disfungsi Ereksi dan Turunkan Libido, Seberapa Batasannya?

Ilustrasi video porno.
Sumber :
  • ANTARA/Ardika/am.

VIVA Lifestyle – Menonton video porno mungkin menjadi hal yang biasa bagi sebagian orang. Seperti halnya makanan, konsumsi hal-hal berbau pornografi secara berlebihan juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Aruma Tak Menyangka, Video Kenangannya Semasa SMA jadi Viral

Menonton konten pornografi merupakan hal yang menyenangkan bagi banyak orang, namun terkadang menonton konten pornografi secara berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk. Sementara itu, meningkatnya permintaan dan rantai pasokan konten porno online merupakan bukti meningkatnya minat terhadap konten tersebut. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

Ukuran pasar industri situs web dewasa dan pornografi di AS saja diproyeksikan melampaui 1 miliar dolar, menurut data Statista, bayangkan seperti apa angka globalnya nanti. Meskipun harus berhati-hati dengan jenis film porno yang ditonton, siapapun juga harus mengetahui jawaban atas seberapa banyak film porno itu sebaiknya ditonton, seberapa sering harus menonton film porno, dan apakah menonton film porno itu sehat atau tidak.

Terpopuler: Arafah Rianti Nangis Dilabrak Tetangga, 6 Artis Cantik yang Pernah Terseret Video Syur

Bagi kebanyakan orang, paparan terhadap pornografi dapat terjadi selama masa remajanya, tanpa adanya pendidikan seks yang tepat. Menonton video seks agresif dan pornografi berat dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada pikiran anak muda, terkadang membentuk gagasan mereka tentang seks dan keintiman.

Perempuan Ini Tidur dengan 101 Pria dalam Sehari, Target Berikutnya 1000 Lelaki 24 Jam

Jika survei dan penelitian yang dilakukan oleh situs-situs pornografi terkemuka dapat dijadikan ukuran, maka jumlah orang, termasuk perempuan yang mengonsumsi konten ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Di banyak masyarakat, pertanyaan tentang menonton film porno atau tidak adalah masalah moral.

"Menonton film porno mungkin tidak sepenuhnya tidak sehat, namun menontonnya secara berlebihan dan obsesif bisa berbahaya. Masyarakat harus fokus pada jadwal aktivitas seksual yang sehat dan konstruktif yang sesuai dengan gaya hidup positif," kata Dr Bhavna Barmi, Psikolog Klinis, melansir Health Shots, Rabu 13 Desember 2023.

Bagi sebagian orang, ini mungkin untuk memeriahkan suasana di kamar tidur bersama pasangannya, dan bagi sebagian lainnya, ini mungkin cara untuk menghabiskan waktu sendirian secara produktif. Hal ini sering kali dianggap penting dalam pendekatan seks bukan hanya sebagai sarana prokreasi tetapi juga kesenangan.

Sebenarnya, tidak ada data terukur yang dianggap sebagai jumlah jam menonton film porno yang sehat. Ini mungkin berbeda dari orang ke orang. Namun, selama beberapa tahun terakhir, beberapa penelitian ilmiah telah menyoroti bahwa menonton film porno mungkin tidak terlalu buruk bagi kesehatan.

Faktanya, sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Sociology mengamati konsumsi pornografi oleh pria muda di sebuah universitas di Amerika. Studi ini menemukan bagaimana hal tersebut merupakan bagian biasa dari kehidupan mereka dan menggunakan pornografi untuk mengeksplorasi hasrat seksual mereka, munculnya identitas seksual dan untuk mengembangkan teknik seksual baru.

Ilustrasi menonton video porno.

Photo :
  • Pixabay.com/Geralt

Diungkapkan oleh Dr Bhavna Barmi, berbagai penelitian internasional mencatat bahwa paparan dini terhadap pornografi dan konsumsi pornografi dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah. Hal ini dapat menyebabkan situasi seperti, disfungsi ereksi, penurunan libido dan kesulitan gairah seksual alami, ketertarikan lebih besar pada pornografi dibandingkan kontak seksual dengan pasangan sungguhan, serta mengurangi kepuasan seksual dan hubungan.

Dampak buruk dari terlalu banyak menonton konten video porno juga dapat meningkatkan ekspektasi palsu terhadap kehidupan seksual hingga menyebabkan perilaku bermasalah, termasuk kekerasan dan agresi. Dari situlah, dapat menanamkan rasa ketidakmampuan seksual pada salah satu pasangan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, terlalu banyak menonton film porno dan sering melakukan masturbasi dapat menyebabkan disfungsi seksual baik pada pria maupun wanita. Studi lain dalam International Journal of Health Sciences menyoroti bahwa terlalu banyak menonton film porno dapat menyebabkan perubahan perilaku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya