Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Kok Zaidul Akbar Larang Musuhi Garam?

Dokter Zaidul Akbar
Sumber :
  • YouTube dr. Zaidul Akbar Official

VIVA Lifestyle – Konsumsi natrium atau garam berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, kelebihan konsumsi garam bisa menjadi penyebab sejumlah penyakit, mulai dari hipertensi hingga penyakit jantung

10 Makanan Penurun Hipertensi: Solusi Alami yang Dapat Menurunkan Tekanan Darah Anda

Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,89 juta kematian setiap tahunnya disebabkan oleh konsumsi terlalu banyak natrium, yang merupakan penyebab utama peningkatan tekanan darah dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

Namun, dokter sekaligus pendakwah, Zaidul Akbar, justru menyarankan untuk tidak meninggalkan garam dan tetap mengonsumsinya. Apa alasannya?

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!

"Jangan tinggalkan garam, jangan musuhi garam, karena selama ini garam itu dimusuhi. Asal garam yang bener dan tidak berlebihan, Insya Allah aman," ujar dokter Zaidul dalam video yang diunggah di Youtube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip VIVA, Selasa 12 Desember 2023. 

Zaidul Akbar Ungkap Kesalahan Membuat Madu, Minyak Zaitun dan Habbatusauda Jadi Tak Membuahkan Hasil

Lebih lanjut Zaidul mengatakan, hadis yang membahas mengenai garam pun sangat banyak. Maka dari itu, dia menyarankan untuk tetap menyertakan garam dalam makanan, asal dengan takaran pas dan tidak berlebihan.

"Makanya kalau Anda makan buah potong, kalau dikasih garam, di dalam perut kita adem, gak kembung kita. Karena garam itu efeknya banyak banget ke tubuh kita, termasuk ke asam lambung, pencernaan," ungkapnya.

"Coba aja nanti kalau mau iseng coba, makan semangka tanpa garam dan makan semangka pakai garam. Beda. Di perut kita akan beda," tambahnya. 

Ilustrasi garam.

Photo :
  • Pixabay/kaboompics

Bahkan, praktisi kesehatan itu mengungkapkan, natrium atau garam merupakan salah satu booster untuk hormon estrogen atau testosteron. 

"Jadi, salah satu booster testosteron atau estrogen itu adalah menggunakan garam. Jadi, jangan tinggalkan garam," jelas dr. Zaidul Akbar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya