Kasus COVID-19 Naik, Dirut BPJS Tegaskan BPJS Jamin Biaya Pelayanan
- VIVA/M Ali Wafa
JAKARTA – Angka kasus COVID-19 di tanah kembali meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus. Sementara pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit sebesar 0,06 persen.
Sementara itu di DKI Jakarta kasus COVID-19 dari tanggal 27 November hingga 3 Desember 2023 tercatat ada 80 kasus positif dengan 10 persen bergejala sedang dan dirawat di rumah sakit. Angka ini naik menjadi 271 kasus positif dalam kurun waktu 4 hingga 10 Desember 2023. Scroll lebih lanjut ya.
Terkait dengan naiknya kasus COVID-19 saat ini Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti menjelaskan, BPJS Kesehatan menjamin pelayanan penanganan pasien COVID-19.
“Prosedur masih sama dan Kemenkes sudah mengedarkan surat edaran. Jadi saya kira yang jelas kalau dirawat di rumah sakit karena COVID ya BPJS siap membiayai,” kata Ali Ghufron kepada awak media saat ditemui dalam acara Peluncuran Tabel Mortalitas dan Mordibitas Serta Buku Profil Pelayanan Kesehatan Tahun 2014-2022 di Kantor Pusat BPJS Jakarta Pusat, Selasa 12 Desember 2023.
Lebih lanjut diungkap Ali Ghufron bahwa selama pasien yang dirawat di rumah sakit didiagnosis oleh pihak dokter COVID-19. Maka biaya akan ditanggung oleh BPJS.
“Asal tergantung diagnosis,. Karena sekarang covid sudah dianggap endemi bukan lagi pandemi. Kalau endemi dia (pasien) datang ke rumah sakit apakah rawat jalan rawat inap nanti tergantung diagnosisnya,” ujarnya.
Covid-19 di Indonesia naik lagi
- VIVA
Dia menambahkan,”kalau rawat inap diagnosisnya apa. Apakah diagnosis utamanya covid atau bukan, ini memang di beberapa rs tidak menerima COVID-19. Tapi untuk kami sampaikan BPJS siap membiayai mereka yang dirawat karena COVID-19,” ungkap Ali Ghufron.
Di sisi lain diungkap oleh Ghufron bahwa seiring dengan kenaikan angka COVID-19 di Indonesia selama tiga bulan terakhir ini. Klaim terhadap COVID-19 juga meningkat yakni sebesar Rp3 miliar selama tiga bulan terakhir ini.
“Ada (kenaikan). Ini sudah 3 miliar-an dalam beberapa waktu. Iya 3 bulan terakhir 3 miliar lebih. Ada kenaikan,” katanya.
