Biang Kerok Kolesterol Hingga Diabetes, Ini Waktu yang Tepat Berhenti Makan Gorengan

Ilustrasi gorengan.
Sumber :
  • Pixabay

JAKARTA – Mengonsumsi banyak gorengan identik dengan pola makan yang tidak sehat mengingat ada kandungan lemak yang tinggi dalam makanan yang digoreng. Terlalu banyak makan gorengan juga diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh yang nantinya dapat menurunkan kesehatan dan produktivitas seseorang.

Kenali Penyebab Diare, IDI Kabupaten Boyolali Berikan Informasi Pengobatan

Namun sebenarnya, ada cara tersendiri untuk tahu kapan tubuh mulai terlalu banyak mengonsumsi gorengan. Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, mengungkapkan bahwa kenaikan berat badan bisa menjadi salah satu ciri seseorang mulai kebanyakan makan goreng-gorengan. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

"Kalau mulai ada penambahan berat badan, maka gorengannya kebanyakan, karena biasanya ada karbohidrat juga di gorengan dan ada lemak di minyak," kata Dokter Yohan, dalam konferensi pers peluncuran Sania Royale Rice Bran Oil, di Jakarta, Kamis 7 Desember 2023.

Hindari 5 Makanan Penyebab Kanker Payudara yang Sering Jadi Menu Sehari-hari!

Dokter Yohan menjelaskan bahwa kalori yang terkandung dalam minyak lebih tinggi hampir dua kali lipat dibandingkan kalori dalam karbohidrat dan protein. Jika dalam takaran yang sama, misalkan satu gram karbohidrat atau protein terdapat 4 kalori, maka dalam minyak bisa mengandung sekitar 9 kalori. Kalori yang tinggi itu dapat dengan mudah memicu kenaikan berat badan secara signifikan.

Cara Mudah Menjaga Pola Makan Sehat dengan Nasi Saat Berlibur

Selain penambahan berat badan, makan gorengan berlebihan juga bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya yang berhubungan dengan metabolik, seperti kolesterol, diabetes, dan hipertensi. Akan tetapi, tidak ada kriteria khusus untuk mengetahui kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dalam tubuh yang mana bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium secara menyeluruh.

"Tidak ada gejala yang khas untuk kolesterol tinggi. Misalnya LDL tinggi maka sudah pasti lemak atau minyak yang jelek dan kebanyakan. HDL (High Density Lipoprotein) banyak, maka lemak yang kita konsumsi cukup baik kondisinya (lemak tak jenuh)," kata Dokter Yohan.

Di samping itu, gorengan bisa menjadi makanan yang menyehatkan apabila menggunakan bahan-bahan yang baik serta digoreng dengan minyak yang menyehatkan.

Salah satu jenis minyak yang dianjurkan adalah rice bran oil atau minyak bekatul yang terbuat dari 100 persen minyak bekatul padi murni kaya akan antioksidan alami yaitu gamma oryzanol yang secara ilmiah banyak memiliki manfaat kesehatan dan baik untuk asupan gizi.

Ilustrasi Makanan

Daftar Makanan yang Aman dan Berbahaya bagi Penderita Asam Urat

Penderita asam urat sering merasakan nyeri di persendian akibat penumpukan kristal asam urat. Hal ini disebabkan oleh kadar asam urat yang tinggi dalam darah

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024