Selain Pneumonia, Musim Hujan Masyarakat Diminta Waspada Demam Berdarah Hingga ISPA

ilustrasi penyakit/bakteri/virus.
Sumber :
  • Freepik

SEMARANG – Kasus pneumonia misterius yang disebabkan oleh bakteri mycoplasma pneumoniae yang merebak di China, saat ini sudah terdeteksi masuk ke Indonesia. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Herbuwono. Ia mengatakan, sudah tercatat 6 kasus pneumonia misterius di Jakarta. Keenam kasus tersebut semuanya anak-anak, dan semuanya sudah sembuh.

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Kasus di Jakarta tersebut membuat kepala daerah di Indonesia melakukan langkah antisipasi. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang untuk melakukan monitor ketat terkait penyakit pneumonia. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Mbak Ita sapaan akrab Walikota Semarang, mendorong agar Dinkes bisa melakukan tahapan-tahapan pencegahan agar masyarakat terhindar dari pneumonia.

Mampu Tangani Berbagai Penyakit, Terapi Sel Punca Diyakini Jadi Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia

“Kami sedang minta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk mencari informasi terkait pneumonia. Kalau gak salah menyerang paru-paru, sehingga saya minta untuk dicari informasi kemudian bagaimana langkah-langkah dari Kota Semarang melalui dinas kesehatan," jelas Walikota, Rabu 6 Desember 2023. 

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Ia menambahkan, sampai sekarang Dinkes belum mendapatkan laporan terkait dengan pneumonia di Kota Semarang.

Selain pneumonia, lanjutnya, awal musim hujan ini masyarakat juga diminta untuk waspada terkait penyakit demam berdarah, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan leptospirosis. Masyarakat juga diharapkan bisa menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan masing-masing.

"Jadi ini yang waspada karena ini musim hujan ya sepertinya iklim ini fluktuatif. Jadi kita harus siaga terkait demam berdarah, diare ISPA, leptospirosis," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam bersyukur jika saat ini belum ditemukan kasus pneumonia. Ia menyebut jika virus itu banyak terjadi di negara yang memiliki kelembapan tinggi.

Apalagi saat musim hujan dan musim dingin banyak virus dan bakteri yang tumbuh. Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat bisa menjaga kesehatan. Khususnya anak-anak apabila mengalami demam tinggi dan batuk agar bisa segera melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan.

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Pexels/Cottonbro

"Kita juga meningkatkan kewaspadaan terutama perjalanan luar negeri. Kemudian kedua jika ada gejala demam tinggi batuk seperti tanda COVID-19 segera datang ke fasilitas kesehatan, bisa ke puskesmas untuk dilakukan swab,” jelas Hakam.

Menurutnya, pneumonia dan COVID-19 adalah penyakit yang menyerang paru-paru. Untuk COVID-19 yang menyerang adalah virus sedangkan pneumonia yakni jamur atau bakteri yang bisa sangat menyerang anak. Jadi, jika mulai flu dan pilek langsung konsultasi saja ke rumah sakit atau puskesmas,” katanya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya