Menunda Menstruasi dengan Pil KB, Ini Efek Samping yang Wajib Diketahui

Ilustrasi menstruasi/haid/pembalut.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Beberapa wanita mencari-cari cara agar menstruasi yang datang setiap bulan ditunda untuk beberapa saat atas beberapa alasan. Misalnya karena rencana liburan atau acara khusus lainnya yang ingin dilewatkan tanpa mengalami menstruasi. Biasanya, untuk menunda datang bulan, pil KB menjadi pilihan yang diyakini ampuh mencegah kehamilan sekaligus dapat menunda menstruasi.

"Melewatkan atau menunda menstruasi umumnya dianggap aman bagi banyak wanita,” kata Dokter Kandungan dan Ginekologi Dr Komal Bhadu, melansir Halth Shots, Kamis 7 Desember 2023. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal, sehingga memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam mengatur siklus menstruasi seorang wanita. Namun, dokter itu mengatakan bahwa faktor kesehatan individu dan jenis alat kontrasepsi yang digunakan memainkan peran penting dalam menentukan keamanan praktik ini.

"Saat Anda mengonsumsi pil, Anda tidak mengalami menstruasi karena lapisan rahim tidak terbentuk. Namun Anda akan mengalami pendarahan, disebut juga pendarahan putus obat, selama seminggu Anda meminum pil plasebo atau pil bebas hormon. Pendarahan akibat putus obat terjadi karena ini adalah cara tubuh Anda merespons kekurangan hormon dalam pil yang tidak aktif. Saat Anda mulai meminum pil yang mengandung hormon, pendarahan akan berhenti," jelasnya.

Penggunaan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB kombinasi memungkinkan wanita memanipulasi siklus menstruasinya. Dengan terus-menerus meminum pil aktif (pil yang mengandung hormon) tanpa jeda bebas hormon, menstruasi bisa tertunda atau terlewati.

Saat menggunakan alat kontrasepsi untuk melewatkan menstruasi, penting untuk mengikuti instruksi yang ditentukan dari dokter kandungan. Konsistensi dalam konsumsi pil sangat penting untuk memastikan efektivitas, dan setiap penyimpangan dari rejimen yang ditentukan harus didiskusikan dengan dokter.

Pencegahan yang harus dilakukan oleh pengguna pil KB pertama kali

Sebelum mulai meminum pil KB, harus menunggu hingga menstruasi berikutnya dimulai. Dapatkan bantuan dari dokter, yang mungkin ingin melihat terlebih dahulu bagaimana tubuh bereaksi terhadap pil sebelum mulai menggunakannya untuk menunda menstruasi.

Jika ingin melewatkan menstruasi sekali saja, setidaknya memerlukan dua bungkus pil. Satu paket untuk bulan ini dan paket lainnya untuk bulan berikutnya. Akan dibutuhkan lebih banyak paket jika ingin melewatkan periode menstruasi berturut-turut. Namun intinya adalah tidak boleh melakukannya tanpanya.

Dituduh Curi Uang, Indri Dibunuh Pria TTM-an di Kamar Hotel

Efek samping menunda menstruasi dengan pil KB

Akan tetapi, ada juga beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan akibat menunda menstruasi dengan cara mengonsumsi pil KB. Pertama adalah fluktuasi hormonal dapat menyebabkan nyeri atau pembesaran payudara.

Natasha Rizky, Citra Kirana dan Rezky Aditya Berperan dalam Film Keajaiban Air Mata Wanita, Ini Kisahnya

Ilustrasi Pil KB

Photo :
  • Pixabay/pexels

Kemudian bisa terjadi perubahan kadar hormonal yang dapat memengaruhi suasana hati, menyebabkan perubahan emosi pada beberapa wanita. Beberapa orang mungkin juga akan mengalami mual sebagai efek samping dari alat kontrasepsi hormonal, terutama ketika memulai atau mengubah program kontrasepsi.

Perubahan Hormon, 4 Golongan Wanita Ini Paling Rentan Kena Hiperpigmentasi

Keempat, perubahan hormonal dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa wanita. Efek samping yang mungkin timbul dari kontrasepsi hormonal selanjutnya adalah berkurangnya minat terhadap aktivitas seksual. Jika seseorang tidak menstruasi secara teratur, maka tidak mendapatkan konfirmasi bulanan bahwa seorang wanita tidak hamil.

Melewatkan atau menunda menstruasi dengan menggunakan alat kontrasepsi dapat menjadi pilihan yang aman dan efektif bagi banyak wanita, karena menawarkan peningkatan kontrol terhadap siklus menstruasi mereka. Namun konsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk memastikannya dilakukan dengan aman.

Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FA

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FAADV. Dia terpilih sebagai pemenang penerima penghargaan NAOS.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024