Dinkes DKI Sebut Pasien Mycoplasma di DKI Jakarta Sudah Sembuh

Ilustrasi anak pakai masker.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

JAKARTA – Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama mengungkap terkait laporan kasus pneumonia yang disebabkan mycoplasma pada anak di Jakarta. Ngabila mengungkap bahwa saat ini sudah ada laporan terkait mycoplasma di DKI Jakarta.

Teguh Pastikan ASN Netral di Pilgub Jakarta

"Kalau ditanya nemuin enggak kasus mycoplasma di Indonesia, pasti. Kami sudah punya data di 2022 di DKI itupun ada. Di 2023, ada beberapa sudah," kata Ngabila saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa 5 Desember 2023. Scroll lebih lanjut. 

Namun, Ngabila belum bisa merinci terkait berapa jumlah kasus mycoplasma yang tercatat di Jakarta, hingga lokasi penyebaran kasus mycoplasma di ibukota. Ngabila mengungkap bahwa saat ini pihak dinas kesehatan tengah melakukan proses pendataan terkait hal tersebut.

Mendagri Tegaskan Jakarta Masih Berstatus Ibu Kota Negara Indonesia

Di sisi lain, Selasa malam Ngabila mengungkap bahwa pasien yang dikonfirmasi mycoplasma pnuemonia ini sudah sembuh.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

"Iya mas sudah (sembuh)," kata Ngabila dikonfirmasi VIVA pada Selasa malam.

Diketahui, tiga pasien anak yang dikonfirmasi mycoplasma di DKI Jakarta sudah sembuh setelah melakukan isolasi mandiri selama 10 hingga 14 hari. Sementara itu, berdasarkan keterangan sebelumnya kondisi anak yang terkonfirmasi mycoplasma di DKI Jakarta memiliki gejala ringan.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan melalui Kepala Biro Komunikasi, dr, Siti Nadia Tarmizi ketika ditanya mengenai tiga pasien anak mycoplasma yang dinyatakan sembuh oleh Dinkes DKI Jakarta. Siti Nadia mengungkap bahwa pihak Kementerian masih menunggu hasil pemeriksaan dari spesimen pasien tersebut.

"Kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari spesimen yanng diambil DKI. Jadi kita tunggu dulu hasilnya hari ini DKI juga melakukan verifikasi dari laporan dari rumah sakit tersebut," kata Nadia saat dikonfirmasi VIVA pada Selasa malam.

Pencegahan

Ilustrasi vaksin

Photo :
  • VIVA/ David Rorimpandey

Dalam keterangan yang disampaikan oleh Ngabila kepada VIVA pada Selasa sore bahwa masyarakat bisa mencegah penyakit pneumonia ini dengan dua cara. Pertama, dengan perilaku hidup bersih dan sehat diperkuat. Diimbau untuk memakai masker di keramaian terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di sekolah atau di ruang kerja atau ruang indoor lainnya. 

Juga rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga ventilasi udara dan menghindari rokok. Kedua, imunisasi rutin lengkap pada anak. Ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah untuk anak sampai dewasa. Vaksin dosis 1-4 untuk COVID-19 usia 18 tahun ke atas gratis di puskesmas dan RSUD terdekat. 

Dianjurkan vaksin influenza berbayar mandiri untuk usia enam bulan ke atas terutama kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu menyusui, ibu hamil dan tenaga kesehatan. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya