Mycoplasma Terdeteksi Di DKI Jakarta, Kemenkes Imbau Masyarkat Gunakan Masker

Pembagian Masker Gratis untuk Anak Sekolah. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

JAKARTA – Kasus Pnuemonia yang disebabkan oleh Mycoplasma Pneumonie diketahui telah terdeteksi di DKI Jakarta. Diungkap oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama ada tiga pasien anak yang terkonfirmasi Mycoplasma Pneumonie.

Terpopuler: Gejala Pneumonia yang Mewabah di Jepang, Kunci Sukses Juragan 99 Berbisnis

Namun pada Selasa malam 5 Desember 2023, Ngabila mengungkap bahwa ketiga pasien tersebut dinyatakan sudah sembuh. Scroll lebih lanjut ya.

"Iya mas sudah (sembuh)," kata Ngabila dikonfirmasi VIVA pada Selasa malam.

Kenali Gejala Pneumonia yang Mewabah di Jepang, Waspada Tanda-tanda Ini

Diketahui, tiga pasien anak yang dikonfirmasi mycoplasma di DKI Jakarta sudah sembuh setelah melakukan isolasi mandiri selama 10 hingga 14 hari. Sementara itu, berdasarkan keterangan sebelumnya kondisi anak yang terkonfirmasi mycoplasma di DKI Jakarta memiliki gejala ringan.

Pulang dari Jepang, Fenita Arie Alami Pneumonia Seperti Barbie Hsu

Di sisi lain, terkait dengan kasus tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi, menghimbau masyarakat untuk kembali menggunakan masker. 

"Sudah ada laporan lisan dari fasilitas kesehatan (faskes) dan saat ini sedang dalam tahap konfirmasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Masyarakat diimbau memakai masker sebagaimana mestinya," kata Imran saat dikonfirmasi awak media, Selasa 5 Desember 2023.

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Freepik

Imran menjelaskan, Kemenkes Pertama yakni rekomendasi vaksin untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogen pernapasan lainnya jika diperlukan. Kedua, yakni menjaga jarak dengan orang yang sakit. 

Ketiga, tetap tinggal di rumah dan tidak berpergian saat sakit atau melakukan isolasi mandiri. Keempat, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan, dan kelima, memakai masker sebagaimana mestinya. 

Keenam, memastikan ventilasi yang baik, dan ketujuh, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan memakai sabun antiseptik dan air mengalir. 

Terakhir, masyarakat diminta segera menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat jika mengalami tanda-tanda atau gejala pneumonia seperti batuk atau kesulitan bernapas yang disertai dengan demam.

Sebagai informasi, mycoplasma, bakteri penyebab utama wabah pneumonia pada anak-anak di China, merupakan bakteri umum yang mengakibatkan infeksi pernapasan sebelum Covid-19. Mycoplasma juga penyebab umum influenza dan penyakit paru, dengan kejadian 8,6 persen.

Berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terjadi peningkatan kasus mycoplasma pneumonia sejak Mei 2023 di China.

Ilustrasi liburan private tour ke Jepang

Wabah Pneumonia Tinggi, Apakah Indonesia Keluarkan Pelarangan Perjalanan ke Jepang?

Berdasarkan data Institut Penyakit Menular Nasional Jepang, pihaknya memperkirakan, dari 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025, Jepang mencatat sekitar 9,52 juta flu.

img_title
VIVA.co.id
8 Februari 2025