Tak Cuma Paracetamol, Ini Jenis Obat Alternatif untuk Penurun Panas
- ist
VIVA Lifestyle – Selama ini masyarakat Tanah Air telah mengenal beberapa bahan, ramuan serta obat yang berguna untuk menurunkan panas tubuh. Diantaranya adalah daun sambiloto, daun pepaya, paracetamol dan ibuprofen.
Dan rupanya Ibuprofen termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Sama seperti paracetamol, obat ini juga digunakan untuk meredakan nyeri dan demam.
Bedanya, ibuprofen juga bermanfaat untuk mengatasi peradangan. Obat ini dapat menghambat produksi zat pemicu peradangan di dalam tubuh. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
ilustrasi paracetamol
- Teguh Joko Sutrisno
"Ibuprofen itu merupakan obat untuk mengatasi demam, nyeri, terutama diperuntukan untuk mereka yang mengalami keluhan kalau lagi sakit gigi.. salah satu pilihannya adalah ibuprofen," ungkap dokter Lonah, Sp.FK selaku spesialis Farmakologi Klinik.
"Karena ibuprofen selain memiliki efek untuk menurunkan demam, tapi juga memiliki efek untuk anti nyeri. Berbeda golongan dengan paracetamol, efek sampingnya juga tidak sama," lanjut dokter Lonah dalam pemaparannya di program Hidup Sehat tvOne, Selasa 5 Desember 2023.
Namun saat ini, terkadang muncul banyak pertanyaan apakah diperbolehkan untuk mengkonsumsi ibuprofen sirup pada anak?
"Jawabannya sama seperti halnya paracetamol sirup, ada produk yang masih aman dikonsumsi, dalam artian kandungan etilen glikol nya tidak ada, ada pula produk paracetamol dan ibuprofen sirup yang tercemar dengan bahan tersebut, yang tidak boleh dikonsumsi," jelas dokter Lonah.
“Jadi di masa ini kalau kita mau konsumsi obat dalam bentuk sirup, alangkah baiknya untuk diskusi dulu sama dokter, pastikan sudah aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Dari penjelasan tersebut, maka jenis obat ibuprofen dapat dijadikan pilihan alternatif pengganti penurun panas dari paracetamol.
Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Cara Ini, Perempuan Wajib Tahu
Kanker payudara salah satu penyakit paling umum yang menyerang perempuan di dunia. Deteksi dini meningkatkan peluang pengobatan yang efektif dan harapan hidup.
