Makan Daging Kambing Memicu Darah Tinggi? Ini Penjelasan Dokter Tirta

Foto Ilustrasi, makanan dari daging kambing.
Sumber :
  • doc. Bango

VIVA Lifestyle – Kambing merupakan salah satu jenis daging merah yang cukup populer dan difavoritkan oleh masyarakat. Hal ini lantaran rasanya yang gurih dan nikmat ketika diolah dalam berbagai menu makanan mulai dari sate kambing, tongseng kambing hingga sop kambing.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Namun, jika berbicara daging kambing tentu masyarakat cukup berhati-hati ketika akan mengonsumsinya. Salah satu alasannya, lantaran banyak masyarakat yang menyebut mengonsumsi daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah naik.

Daging kambing juga sering kali dikaitkan sebagai penyebab penyakit seperti kolestrol dan darah tinggi. Anggapan tersebut pun kerap diyakini lantaran sering kali kepala menjadi pusing usai menyantap hidangan daging kambing.

Sudah Jaga Pola Makan, Kok Tekanan Darah dan Kolesterol Masih Tinggi? Ini Sebabnya!

Namun, apakah benar anggapan yang menyebutkan hal tersebut? Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ilustrasi daging kambing.

Photo :
  • Pixabay/Meditations
Menguak Mitos dan Fakta Soal Micin, Benarkah Bisa Bikin Bodoh?

Beberapa orang mungkin mengaitkan konsumsi daging kambing dengan peningkatan tekanan darah, tetapi penelitian ilmiah belum memberikan bukti yang konsisten untuk mendukung klaim ini.

Hal itu pula yang turut disampaikan oleh dokter Tirta dalam sebuah kontennya di jejaring sosial yang pernah diunggahnya.

Pria bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi tersebut pun menyampaikan bahwa daging kambing penyebab peningkatan tekanan darah hanyalah mitos belaka.

“Daging kambing adalah salah satu komponen daging merah justru bisa menekan angka kolesterol,” ungkap dokter Tirta menjawab pertanyaan mitos atau fakta dalam kontennya, pada Kamis 30 November 2023.

Menurut dokter Tirta, bagi sebagian orang setelah memakan daging kambing yang merasakan ketegangan pada leher dan tensinya tinggi, difaktorkan dari bumbu olahannya.

“Itu dikarenakan masak kambingnya pakai bumbu kecap yang sangat berlebihan,” ujarnya.

“Jadi yang menyebabkan daging kambing itu sate, daging kambing atau tongseng tengkleng, dan gulai itu jadi meroket adalah komponen garam dan kecapnya yang berlebihan,” tambahnya.

Dalam kontennya itu pun dokter Tirta juga memaparkan bahwa menurutnya memakan makanan yang mengandung citra rasa yang kuat itu memang memiliki resiko yang tinggi.

“Makanya kalo sudah tahu terlalu asin ya jangan makan berlebihan,” lanjut dr Tirta.

Ilustrasi daging kambing.

Photo :
  • Freepik/dashu83

Rupanya banyak pula orang yang tidak mengetahui betul aspek dari kandungan gizinya, ternyata protein daging kambing melebihi dari daging sapi.

“Daging kambingnya malah sehat proteinnya tinggi malah melebihi dari sapi makanya saya biasanya makin sate kambing itu sate ya, terus gak pakai merica pakai kecap dikit manis,” ucapnya.

Pada akhir pemaparannya tersebut, dokter Tirta menginformasikan bahwa daging kambing itu sehat dan tidak menyebabkan naiknya kolesterol.

“Jadi kambing tidak menyebabkan kolesterol, yang menyebabkan naiknya kolesterol dan tekanan darah adalah bumbunya dan jeroannya gajih,” jelas dr Tirta.

Penting untuk diingat bahwa darah tinggi bukanlah akibat dari hanya satu faktor makanan saja.

Faktor lain seperti gaya hidup yang tidak sehat, stres, keturunan, dan pola makan secara keseluruhan juga memainkan peran penting dalam perkembangan darah tinggi.

Oleh karena itu, lebih baik untuk melihat kesehatan secara menyeluruh dan mengadopsi pola makan seimbang serta gaya hidup sehat, daripada hanya fokus pada satu jenis makanan saja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya