Pneumonia 'Misterius' di China, Kemenkes RI Ambil Langkah Preventif
- The HealthSite.
JAKARTA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) menunjukkan kesiapsiagaannya menyusul laporan adanya kasus undefined pneumonia atau pneumonia 'misterius' yang menyerang anak-anak di China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mempublikasikan sinyal pneumonia yang belum terdiagnosis ini di ProMed pada tanggal 22 November 2023.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Imran Pambudi, mengungkapkan bahwa penyebab pasti kasus ini masih belum diketahui. Namun, laporan epidemiologi menunjukkan peningkatan kasus mycoplasma pneumoniae sebesar 40 persen, suatu jenis penyakit yang merupakan penyebab umum infeksi pernapasan sebelum munculnya COVID-19. Scroll lebih lanjut ya.
Sebagai respons, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023, yang berisi tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran pneumonia di Tanah Air.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada hari ini, Rabu, 29 November 2023, dr Imran menyatakan, “Meskipun kita tidak melakukan travel banned, kami meminta teman-teman di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk berkoordinasi dengan maskapai penerbangan apabila menemukan penumpang dengan gejala-gejala influenza.”
Surat edaran tersebut juga menginstruksikan KKP untuk melakukan pemantauan perkembangan kasus dan negara terjangkit di tingkat global. Pengawasan yang intensif akan diterapkan terhadap orang (termasuk awak, personel, dan penumpang), alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, serta binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas negara, terutama yang berasal dari negara terjangkit.
Lebih lanjut, dr Imran menekankan pentingnya kesiapsiagaan fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik, dan puskesmas, untuk menangani keluhan mycoplasma pneumonia jika diperlukan.
"Bagi fasyankes baik rumah sakit, klinik, piskesmas, kita minta mereka untuk bersiap-siap melakukan penanganan akibat keluhan mycoplasma pneumoni jika diperlukan. Segera melaporkan apabila terjadi kenaikan kunjungan penyakit ISPA atau pneumonia di faskes," kata dr Imran.
Kemenkes RI terus berupaya mengatasi ancaman kesehatan ini dengan langkah-langkah yang proaktif dan koordinasi yang erat dengan berbagai instansi terkait, baik di dalam maupun luar negeri.