5 Tips Diet Turunkan Kadar Kreatinin, Jaga Ginjal Sehat

Ilustrasi ginjal.
Sumber :
  • Freepik/pch.vector

VIVA Lifestyle  – Ginjal memiliki peran sentral dalam kompleksitas fungsi tubuh kita. Organ ini mengelola keseimbangan cairan, elektrolit, dan limbah produk. Salah satu indikator utama kesehatan ginjal adalah kreatinin, yang terbentuk sebagai hasil dari pemecahan senyawa kreatin selama metabolisme otot. 

Trik Anak Muda Nikmati Kuliner Hits Sambil Tetap Hemat, Mau Coba?

Peningkatan kadar kreatinin menunjukkan potensi masalah kesehatan ginjal. Meskipun ada metode untuk mengontrol kadar kreatinin, integrasi makanan sehat ke dalam pola makan dapat memberikan kontribusi positif. 

Dikutip dari healthshots, kreatinin adalah produk limbah yang muncul saat otot memetabolisme senyawa kreatin, molekul yang berperan dalam energi untuk kontraksi otot. Setelah digunakan, kreatin berubah menjadi kreatinin dan diekskresikan melalui ginjal. 

Tanpa Produk Sachet! Ini Cara Mudah Membuat Minuman Kolagen Anti Kerut

Meski kadar kreatinin dalam darah mencerminkan fungsi ginjal, hal ini bersifat tidak langsung. Batas normal kreatinin dalam darah umumnya adalah 1,4 mg/dl; nilai di atasnya dapat mengindikasikan penurunan fungsi ginjal hingga 50 persen. Parameter fungsi ginjal yang lebih ideal adalah eGFR, dihitung dari kreatinin serum.

Ginjal bertanggung jawab menyaring dan mengeluarkan limbah melalui urin. Gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan kreatinin dalam darah.

Cek Sekarang! Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Siap Alami Perubahan

Makanan memainkan peran kunci dalam mengatur kadar kreatinin. Peningkatan kreatinin dapat menandakan gangguan fungsi ginjal, sehingga penting untuk mengadopsi pola makan ramah ginjal. 

Ahli gizi Minal Shah menyoroti pengaruh asupan protein, khususnya protein hewani, terhadap kadar kreatinin. Pasien ginjal disarankan memiliki asupan protein sekitar 0,6 gm/kg/hari dengan rasio protein nabati dan nonvegetarian seimbang. Protein nabati dianggap lebih ideal, dan jika membandingkan protein nonvegetarian, disarankan menghindari daging merah.

Meskipun penting untuk mengadopsi pola makan sehat yang mendukung kesehatan ginjal, konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi diperlukan untuk evaluasi yang akurat dan nasihat medis. 

Selain intervensi medis, modifikasi gaya hidup juga diperlukan untuk membantu mengurangi kadar kreatinin. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa makanan terbaik yang dapat membantu menjaga tingkat kreatinin Anda.

Tips diet menurunkan kadar kreatinin untuk kesehatan ginjal

Ilustrasi ginjal/batu ginjal.

Photo :
  • Freepik/brgfx

1. Mengurangi Asupan Protein

Meskipun protein memiliki peran penting dalam kesehatan otot, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin. Memakan makanan tinggi protein dapat memberikan beban berlebih pada ginjal, sehingga penting untuk mengatur asupan protein. 

Pilihan sumber protein tanpa lemak seperti ikan, unggas, dan protein nabati dapat membantu mencapai keseimbangan. Disarankan untuk membatasi konsumsi protein non-vegetarian menjadi sekali seminggu. 

Seseorang dapat beralih ke protein vegetarian seperti dals/susu, produk susu, dan telur yang lebih mudah dicerna. Jumlah asupan protein sebaiknya dihitung oleh ahli diet atau dokter yang berkualifikasi berdasarkan berat badan dan kadar kreatinin.

2. Hindari Suplemen Kreatin

Kreatine diproduksi oleh hati dan diangkut ke otot untuk meningkatkan energi dan pertumbuhan otot. Kreatin kemudian dipecah menjadi kreatinin. Suplemen kreatin yang ditambahkan ke dalam suplemen protein oral dapat meningkatkan kinerja atletik, namun sebaiknya dihindari oleh individu dengan kadar kreatinin tinggi.

3. Minum Lebih Banyak Air

Ilustrasi air asin

Photo :
  • Pexels

Kurang minum air dapat menyebabkan penumpukan kadar kreatinin di ginjal. Ahli gizi menyarankan bahwa kurangnya asupan air dapat memengaruhi kadar kreatinin. Meskipun demikian, pasien dengan penurunan fungsi ginjal perlu membatasi asupan air sesuai dengan petunjuk penyedia layanan kesehatan. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan tingkat asupan cairan harian yang sesuai.

4. Batasi Asupan Garam

Makanan dengan kandungan garam tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, merugikan ginjal. Penelitian dalam Journal of Nephrology menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi dapat merugikan fungsi ginjal. 

Makanan olahan seperti produk roti, makanan siap saji, saus tomat, dan makanan kemasan sebaiknya dihindari karena mengandung natrium tinggi. Pertimbangkan menggunakan bahan pengganti seperti lemon, asam jawa, kokum, tomat, pudina, dan herba untuk memberikan rasa pada makanan.

5. Asupan Serat Tinggi

Mengonsumsi makanan yang kaya serat dapat membantu mengatur kadar kreatinin dan mengurangi risiko penyakit ginjal. Penelitian dalam European Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa peningkatan serat makanan dapat meningkatkan fungsi ginjal. 

Makanan berserat tinggi termasuk biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Namun, disarankan untuk membuat rencana makan terstruktur berdasarkan kadar kalium atau fosfor dalam darah, dengan konsultasi ahli gizi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya