4 Penyebab Rematik di Usia Muda, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi sakit rematik.
Sumber :
  • Zheng Gu Shui

Jakarta – Rematik terjadi ketika otot atau persendian mengalami peradangan dan juga pembengkakan. Umumnya rematik terjadi di usia paruh baya, namun anak muda bisa juga terkena penyakit ini.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Arthritis Foundation, faktor lingkungan dan genetik dapat menempatkan anak muda pada risiko rematik.

Rematik di usia muda membuat penderitanya lebih rentan mengalami peradangan pada persendian kecil di tangan dan kaki, erosi tulang, serta timbulnya nodul rheumatoid yakni benjolan kecil dan keras di sekitar persendian.

Jam Tidur Terbalik Bisa Picu Penyakit Serius! Begini Cara Kembali ke Pola Tidur Normal

Ketika seseorang mengalami rematik di usia muda dengan gejala peradangan pada persendian kecil, seperti jari-jari tangan dan kaki, besar kemungkinan bisa mengalami gejala yang lebih parah di usia tua nanti.

Berikut penjelasan mendalam mengenai rematik di usia muda:

Terpopuler: Pesona Titiek Soeharto hingga Tanda Gangguan NPD

Penyebab rematik di usia muda

Mengutip laporan Cleveland Clinic, Senin, 27 November 2023 secara umum penyebab rematik di usia muda kurang lebih sama dengan di usia lanjut. Kondisi rematik di waktu muda kemungkinan berkaitan dengan faktor genetik dan kebiasaan tidak sehat.

1. Genetik

Jika ada anggota keluarga Anda yang mengalami rematik, Anda memiliki kemungkinan besar juga memiliki kondisi ini. Rematik dapat dipicu oleh gen tertentu yang disebut genotipe kelas II HLA (human leukocyte antigen) yang meningkatkan peluang Anda terkena rematik. Risikonya bahkan menjadi lebih tinggi apabila Anda merokok atau mengalami obesitas.

2. Merokok

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), berbagai penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena rematik dan memperparah penyakit tersebut. Tidak hanya itu, menghirup asap rokok atau menjadi perokok pasif pun bisa memperburuk peradangan yang terjadi.

Citra Röntgen tulang pengidap rematik, salah satu penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh justru memicu peradangan dan menyerang tubuh sendiri

Photo :
  • dw

3. Jenis kelamin

Perempuan memiliki kemungkinan 1-2 kali lebih banyak terkena rematik daripada pria. Perubahan pada hormon seks, seperti setelah kehamilan atau sebelum menopause, dipercaya memicu kondisi ini. Namun, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mendukung klaim ini. Meski Anda memiliki faktor-faktor penyebab rematik di usia muda di atas, bukan berarti Anda langsung mengalaminya. Namun, tak ada salahnya untuk tetap waspada.

4. Obesitas

Penyebab rematik di usia muda juga dapat dipicu oleh obesitas. Anda dianggap memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mengalami rematik apabila berat badan berlebih atau obesitas. Semakin tinggi berat badan, semakin besar risiko Anda terkena rematik. Obesitas bisa menyebabkan sakit atau radang pada sendi karena adanya beban atau tekanan berlebihan yang harus ditahan oleh sendi.

Gejala rematik yang timbul di usia muda

  1. Sendi nyeri dan bengkak
  2. Kekakuan sendi yang biasanya terasa lebih buruk di pagi hari
  3. Gejala yang sama pada kedua sisi tubuh, misalnya kedua lutut
  4. Lemas
  5. Kelelahan
  6. Demam
  7. Hilang nafsu makan
  8. Cara mencegah rematik di usia muda

Ilustrasi sakit pinggang.

Photo :
  • Freepik/shayne_ch13

Cara sederhana mencegah Rematik

Dokter umumnya akan meresepkan obat untuk mengendalikan rasa nyeri dan membantu Anda tetap bergerak aktif sebagai cara mengatasi rematik di usia muda. Mereka juga mungkin akan menyarankan Anda untuk berolahraga karena baik untuk persendian, memberi lebih banyak energi, serta memperkuat otot dan tulang.

Selain itu, Anda disarankan untuk menjalankan pola hidup sehat. Hal ini berguna untuk mencegah rematik di usia muda. Batasi mengkonsumsi daging dan perbanyak konsumsi sayur serta buah.

Jika Anda merokok, hentikan kebiasaan tersebut karena dapat memperburuk peradangan yang dipicu rematik. Anda juga perlu menghindari minuman beralkohol karena dikhawatirkan mempengaruhi cara kerja obat yang Anda gunakan.

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024