Nyamuk Wolbachia Turunkan Angka DBD di Kota Yogyakarta Hingga 77 Persen
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Kota Yogyakarta menjadi kota pertama untuk melepaskan nyamuk Wolbachia dalam rangka mengendalikan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Program nyamuk Wolbachia ini dilakukan sejak tahun 2016 di Kota Yogyakarta.
Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan pada tahun 2016 itu nyamuk Wolbachia disebar diseluruh wilayah Kota Yogyakarta.
Endang membeberkan saat itu hanya daerah Kotagede yang tidak disebar Nyamuk Wolbachia. Saat itu kawasan Kotagede menjadi pembanding bagi daerah lain yang disebari nyamuk Wolbachia.
Meski demikian saat ini seluruh wilayah Kota Yogyakarta telah disebari Nyamuk Wolbachia. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Endang menjelaskan penggunaan nyamuk Wolbachia untuk mengatasi penyakit DBD di Kota Yogyakarta ini dianggapnya telah berhasil menurunkan angka kasus DBD. Endang merinci penurunan kasus mencapai angka 77 persen.
"Nyamuk Wolbachia terbukti menurunkan insidensi DBD 77 persen di Kota Yogyakarta. Menurunkan angka kasus mondok atau rawat inap karena DBD sebsar 86 persen," ucap Endang, Rabu 22 November 2023 di Kantor Walikota Yogyakarta.
"Sampai bulan Oktober ini, kasus DBD di Kota Yogyakarta hanya 85 kasus. Padahal tahun lalu dalam setahun ada 180 kasus. Ini sangat menurunkan kasus DBD," sambung Endang.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah menyebut sejak program ini dimulai pada tahun 2016 lalu, angka kasus DBD di Kota Yogyakarta berangsur menurun.
“Pada tahun 2016 jumlah kasus di Kota Yogyakarta masih sangat tinggi, mencapai lebih dari 1.700 kasus. Tahun 2023 sampai pada minggu lalu tercatat hanya di angka 67, terendah sepanjang sejarah di Kota Yogyakarta," ucap Lana, Rabu 22 November 2023 di UGM.
"Selain cara-cara yang sudah kita kenal seperti pemberantasan nyamuk dengan 3M dan jumantik, penurunan kasus ini tidak terlepas dari intervensi program nyamuk ber-Wolbachia yang dilakukan sejak tahun 2016 sampai saat ini,” lanjut Lana.