Atasi Gatal dengan Oleskan Lidah Buaya, Hati-hati Efek Ini
JAKARTA – Rasa gatal pada kulit sering kali menjadi penghambat seseorang melakukan pekerjaan sehari-harinya. Gatal-gatal muncul bukan hanya karena alergi melainkan juga karena paparan polusi dan radiasi UV karena panas matahari yang terik. Kondisi ini sangat rentan dialami oleh para Gen Z yang saat ini sedang berada dalam fase usia produktif dan lebih sering beraktivitas di luar ruangan.
Mengobati gatal-gatal tentu tidak boleh sembarangan karena pemberian obat dengan kandungan aktif yang kurang tepat justru dapat menyebabkan kondisinya semakin parah hingga menyebabkan masalah serius pada kulit. Termasuk juga bahan-bahan herbal dari alam yang kebanyakan diyakini lebih aman karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Tetapi, dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, sebagai Spesialis Dermatologi dan Venereologi Klinik Pramudia, mengungkapkan bahwa penggunaan bahan-bahan herbal itu sebenarnya juga tidak dianjurkan dari sisi medis karena belum terbukti secara klinis.
"Tidak disarankan karena banyak kasus, gatal yang tadinya ringan menjadi iritasi karena pemakaian bahan herbal yang kandungannya tidak cocok di kulit. Disarankan pakai saja obat yang sudah jelas ada penelitian dan hasilnya terbukti," jelas dr. Amelia, dalam media briefing di Jakarta, Rabu 22 November 2023.
Salah satu bahan herbal yang sering dipakai oleh masyarakat Indonesia untuk mengatasi masalah gatal-gatal adalah aloe vera atau lidah buaya. Tanaman yang satu ini memang dipercaya punya khasiat yang luar biasa untuk kesehatan mulai dari menebalkan rambut hingga memberikan kelembapan pada kulit.
Tetapi dalam hal mengatasi rasa gatal, dr. Amelia menyebut risiko terjadinya iritasi pada kulit setelah diberikan lidah buaya secara langsung justru semakin tinggi. Pasalnya, proses pembersihan lidah buaya yang baru diambil dari pohonnya jika tidak dilakukan dengan benar bisa berisiko memperparah rasa gatal.
"Banyak yang pakai lidah buaya dengan cara langsung dipotong dan dioleskan. Ada yang berhasil, ada yang tidak, memang plus minus karena waktu prosesnya," katanya.
Di samping itu, banyak juga produk kecantikan yang mengandung ekstrak lidah buaya dijual di pasaran. Mulai dari harga yang murah sampai mahal, lidah buaya dijual dalam bentuk gel, losion, maupun krim. Menurut dr. Amel, produk-produk itu juga tidak jauh berbeda dengan lidah buaya yang baru dipetik. Justru, di dalam produk kecantikan itu lidah buaya diproses dan dicampur dengan berbagai bahan kimia yang mungkin bisa menimbulkan alergi pada kulit ketika mengalami ketidakcocokan.
"Aloe vera yang beredar di luar ada yang murah dan mahal, ada yang gel, krim, losion, semua itu pasti ada bahan kimia yang bisa membantu penyerapan ke dalam kulit. semua itu harus melalui uji klinis. Dari yang murah sampai mahal pun ngga menjamin lebih oke, karena ada bahan pengawet yang mungkin ngga cocok di kulit kita," terang dr. Amelia.
Kulit gatal adalah sensasi tidak nyaman pada kulit yang dirasakan oleh seseorang dan menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Gatal bisa dikatakan menjadi keluhan masalah kulit terbanyak pada praktik dokter spesialis kulit dan kelamin saat ini apalagi disebabkan karena cuaca dan polusi ekstrim yang buruk belakangan ini.
Masalah pada kulit bisa dicegah dengan cara rutin mandi minimal 2x sehari memakai sabun yang lembut, memakai pelembap segera setelah mandi, memakai tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan, serta konsumsi suplemen kesehatan. Tak hanya itu, di tengah kondisi yang panas kulit juga harus terhidrasi dengan baik dengan cara minum air putih yang cukup, makan makanan bergizi, dan mengurangi paparan polusi.