4 Penyakit Kulit Rentan Dialami Gen Z, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Pexels/Anna Nekrashevich
JAKARTA – Gen Z atau yang saat ini berada di rentang usi 13-27 tahun merupakan kelompok usia yang paling rentan terkena masalah kulit seperti gatal-gatal. Hal ini disebabkan karena mobilitas para Gen Z yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi lainnya. Pada usia produktif itu Gen Z lebih banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di luar ruangan sehingga kulitnya lebih sering terpapar polusi dan sinar matahari.
Saat ini, kondisi polusi udara di Indonesia sedang tinggi mengingat musim panas masih belum berakhir. Khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Depok, dan Bandung, yang memiliki konsentrasi polusi partikulat tertinggi hingga dapat menimbulkan masalah kulit seperti gatal-gatal.
dr. Eko Prakoso Wibowo, Sp.DV, mengungkapkan bahwa gatal-gatal bukan hanya suatu kondisi yang tidak nyaman, namun juga merupakan salah satu gejala dari berbagai masalah kulit lainnya. Berbagai kelainan kulit yang sering dialami oleh para Gen Z akibat paparan polusi dan sinar matahari di antaranya adalah eksim, infeksi jamur, dan acne vulgaris.
"Gejala gatal seringkali dicetuskan dan bertambah parah oleh kondisi tertentu, contohnya cuaca panas dapat meningkatkan aktivitas kelenjar minyak sehingga menyebabkan kambuhnya eksim tipe seboroik. Iritasi debu serta stres berlebih dapat menyebabkan dermatitis atopik. Juga beberapa jenis eksim lainnya seperti dermatitis kontak alergi dan neurodermatitis, juga diawali dengan gatal," jelas dr. Eko, Spesialis Dermatologi Venereologi Klinik Pramudia, dalam media briefing di Jakarta, Rabu 22 November 2023.
Berikut ini adalah 4 jenis penyakit kulit yang paling sering dialami oleh para Gen Z hingga mempengaruhi produktifitasnya.
- Acne Vulgaris
Sekitar 85 persen populasi pernah mengalami acne atau jerawat pada rentang usia 12-24 tahun. Kemudian sebanyak 41 persen orang dewasa yang mengalami masalah jerawat dinilai terlihat tidak profesional dalam melakukan pekerjaan mereka.
Jerawat adalah masalah kulit yang memerlukan kesabaran untuk mengobatinya. Ditambah lagi dengan paparan polusi dan panas yang berlanjut, maka jerawat akan sekain sulit dihindari.
"Pada Gen Z, pengobatan jerawat perlu kesabaran yang eksra karena penyembuhannya termasuk jangka panjang. Apalagi kondisi polusi dan cuaca serta keinginan untuk mencoba produk viral yang ternyat tidak sesuai dengan kondisi kulit dapat memperparah kondisi penyakit ini," jelas dr. Eko.
- Eksim atau Dermatitis
Dalam kasus penyakit ini, dermatitis bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti dermatitis kontak alergi yang disebabkan karena parfum atau kosmetik, dermatitis seborhoik yang disebabkan aktivitas minyak berlebih, dermatitis atopic karena allergen hirup, keringat, makanan dan stres, hingga neurodermatitis yang erat kaitannya dengan stres fisik dan psikis.
- Infeksi Jamur
Ini merupakan salah satu masalah kulit yang erat kaitannya dengan iklim. Prevalensi infeksi jamur di Indonesia masih sangat tinggi karena iklim tropis dan kelembapan udaranya. Terutama pada orang yang beraktivitas fisik tinggi serta berkeringat lebih banyak, kulitnya cenderung lebih lembab dan mudah ditumbuhi jamur.
"Terkait infeksi jamur ini, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan misalnya memastikan pakaian dalam keadaan kering dan bersih, menghindari pakaian yang terlalu ketat, dan pilih pakaian yang menyerap keringat," ujarnya
- Infeksi Menular Seksual (IMS)
Usia dewasa muda dan remaja (15-24 tahun) memberikan kontribusi 50 persen untuk kasus IMS baru. Infeksi menular seksual juga merupakan penyakit yang perlu diperhatikan di kalangan Gen Z. Kasus yang sering dijumpai antara lain kutil kelamin, gonorea, dan sifilis.