Gaya Hidup Suami-Istri Pengaruhi Kemandulan, Begini Saran dari Dokter
- Freepik/Racool_studio
VIVA Lifestyle – Kasus infertilitas atau kemandulan masih banyak dialami oleh pasangan suami-istri di Indonesia. Infertilitas dapat menyebabkan berbagai masalah dalam hubungan, karena membuat orang kecewa, stres, hingga depresi.
Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai kondisi permanen, kenyataannya tidak demikian. Infertilitas, dalam beberapa kasus, bersifat sementara dan terkait dengan berbagai kondisi kesehatan, baik mental maupun fisik.
Pakar kesehatan berpendapat bahwa faktor-faktor seperti stres, pola makan yang buruk, atau ketidakseimbangan hormon adalah alasan utama yang mempengaruhi kesuburan wanita untuk sementara.
Infertilitas juga bisa disebabkan karena adanya gangguan kesehatan serius dalam tubuh wanita, seperti gangguan ovulasi yaitu sindrom ovarium polikistik (PCOS). Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Hiperprolaktinemia menyebabkan terlalu banyak produksi prolaktin, yang merupakan hormon membantu produksi ASI dan cenderung menghambat proses ovulasi.
Selain itu, masalah tiroid pun dapat berdampak pada menstruasi yang menyebabkan kemandulan. Gangguan makan juga dapat menyulitkan seseorang dan menyebabkan kemandulan.
Ada juga masalah pada serviks, polip di rahim, dan tumor non-kanker (jinak) di dinding rahim (fibroid rahim) dapat menyebabkan kemandulan karena saluran tuba tersumbat dan menghentikan sel telur yang telah dibuahi untuk tertanam di dalam rahim dan mencegah kehamilan.
Dokter Muhammad Fadly, Sp. OG, menjelaskan bahwa ada pengaruh gaya hidup tidak sehat yang saat ini banyak ditemui menjadi penyebab seseorang mengalami infertlitas.
"Infertilitas banyak terjadi karena faktor gaya hidup. PCOS sangat erat kaitannya dengan gangguan metabolisme tubuh. Lalu wanita dengan body mass index (BMI) berlebih. Lebih baik BMI wanita itu di angka 20-25," ujar Dokter Fadly, selaku Spesialis Obgyn Kato Ojin Fertility Center.
Para wanita yang sedang berjuang dengan garis dua juga disarankan untuk menghindari rokok dan konsumsi alkohol. Dua hal ini menjadi pemicu masalah kesuburan baik pada wanita maupun pria.
Rokok dan alkohol diketahui dapat berpengaruh pada kadar Anti-Mullerian Hormone atau AMH. Kadar AMH menggambarkan jumlah cadangan telur yang berada di indung telur setiap wanita.
Kemudian untuk memperbaiki gaya hidup agar kesuburan juga ikut membaik, disarankan agar rutin mengonsumsi vitamin D.
Sebenarnya, vitamin D paling baik didapatkan secara alami dengan sinar matahari pagi. Akan tetapi dengan mengonsumsi vitaminnya saja tidak kalah baik untuk mendukung kesuksesan kehamilan.
"Vitamin D. Orang Asia khususnya Indonesia itu takut sama matahari. Laki-laki atau perempuan ketika dicek vitamin D nya rendah. Nah ini sebenarnya juga mendukung suksesnya kehamilan," jelasnya.
Wanita yang ingin menjalani program kehamilan juga disarankan untuk mengonsumsi asam folat sejak 3 bulan sebelum merencanakan konsepsi.
Selain itu, gaya hidup sehat juga perlu diterapkan oleh pihak suami karena untuk menghasilkan anak tidak bisa hanya dari usaha pihak wanitanya saja. Gaya hidup juga akan mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan oleh pria.
Olahraga juga sangat penting baik agi pria maupun wanita. Dokter menyarankan agar pasangan yang berencana memiliki anak supaya rutin berolahraga selama 150 menit dalam satu minggu.