Anak Alami Gejala-gejala Ini, Orangtua Wajib Curiga Diabetes

Obesitas anak.
Sumber :

JAKARTA – Data Changing Diabetes in Children (CDiC) menyebutkan jumlah kasus diabetes anak saat ini mencapai 1100an kasus. Di mana kasus-kasus tersebut, didominasi oleh diabetes tipe 1.  Hal itu turut diungkap oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

"Diabetes pada anak, 90-95 persennya adalah tipe 1, yaitu ketika pankreasnya tidak bisa memproduksi hormon insulin. Oleh karena itu, dia butuh tata laksana seumur hidupnya. Masalahnya, ketika anak sudah masuk remaja, bosan dan sebagainya, makanya butuh dukungan dari komunitasnya," ujarnya saat Media Breafing yang digelar virtual di Jakarta, Sabtu 11 November 2023. Scroll untuk info selengkapnya.

Berada dalam ruang diskusi yang sama, Project Lead Changing Diabetes in Children (CDiC) & Direktur Eksekutif International Pediatrics Association/Asosiasi Dokter Anak Sedunia, Prof DR Dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), menambahkan, jika anak mengalami gejala-gejala berikut, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes. 

The Magic of Christmas Hadirkan Keseruan Natal, Ada Banyak Aktivitas Seru dan Menarik!

"Semua orangtua harus paham jika anak umur berapa saja banyak minum, banyak makan, banyak kencing, berat badan turun dan nampak loyo, gejala pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes," ungkapnya. 

Miris, Anak Usia 13 Tahun Sudah Didiagnosis dengan Diabetes Tipe 2

Selain itu, jika anak yang sebelumnya tidak ngompol dan mendadak jadi mengompol lagi, orangtua juga patut curiga. 

"Ditambah lagi, kalo anak sudah besar yang tadinya sudah tidak ngompol dan sekarang ngompol, ini harus dipikirkan yang pertama diabetes," tuturnya. 

Jika tidak mengetahui gejala-gejala tersebut dan keadaan si anak sudah memburuk sampai dibawa ke rumah sakit, Prof Aman menyarankan untuk melakukan serangkaian tes, termasuk cek gula darah yang juga wajib dilakukan. 

"Kalo misalnya tidak paham gejala ini, kalau masuk dalam keadaan emergency RS mana saja atau Puskesmas, tolong selain ditensi juga cek gula darah. Banyak sekali yang seperti itu, karena gejalanya tidak saru karena orangtua tidak mengikuti, anak juga tidak tahu, datang menjelaskan ke emergency dengan gejala sesak dan lain-lain," pungkasnya.

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

Prof Aman lebih lanjut mengatakan, untuk gejala-gejala seperti banyak makan, banyak minum, dan lain-lain yang sudah disebutkan di atas, adalah kondisi awal ketika anak mengalami gejala yang mengarah pada diabetes. Namun, jika kondisi anak sudah memburuk, segera lakukan tes yang dianjurkan.

"Kalau yang saya katakan banyak makan minum, banyak kencing tadi, kalau sudah paham dari awal. Tapi kalau sudah ke emergency kan gawat. Ketika dia masuk selain cek darah dan lain-lain, cek oksimetri dan cek gula darah," kata Prof Aman Bhakti Pulungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya