Jangan Sampai Kecanduan, Ini Deretan Bahaya Mengerikan Konten Pornografi
- Pexels
VIVA Lifestyle – Banyak orang menonton konten dewasa atau film porno. Terlebih dengan seiring kemajuan teknologi akses untuk menyaksikan film dewasa semakin mudah. Bahkan orang juga rela mengeluarkan kocek dalam untuk mendapatkan konten dewasa eksklusif yang ditawarkan sejumlah pihak.
Namun, sering menonton film porno ternyata dapat menimbulkan masalah. Menyaksikan konten pornografi yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan seksual seperti disfungsi ereksi dan kesulitan mencapai orgasme. Yuk simak apa bahayanya! Scroll ke bawah!
Hal ini karena tubuh dan otak dapat terkondisikan terhadap materi pornografi, dan rangsangan intens dari konten ini menyebabkan interaksi antarmanusia yang lebih mendasar dan alami.
Fetish
Menurut terapis seks, Melissa Cook di Sofia Gray dan FunWithFeet, tantangan umum lainnya yang mungkin timbul akibat terlalu banyak menonton film porno adalah berkembangnya fetish atau praktik seksual yang mungkin tidak dimiliki atau dipahami oleh pasangan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan terputus, ketidakpuasan seksual, dan jarak antara dua orang saat mereka berjuang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan satu sama lain.
Masturbasi Berlebihan
Ada juga yang dikenal sebagai sindrom cengkeraman kematian (death grip syndrome) istilah slang yang berarti penderitaan akibat teknik masturbasi pria yang agresif dan berulang. Hal ini biasanya terjadi setelah seringnya mengakses film pornografi berlebihan, yang mengakibatkan pengalaman tidak memuaskan saat melakukan hubungan seksual secara rutin dengan pasangan.
Jarak Emosional
Selain masalah seksual dan fisik, terlalu banyak menonton film porno juga dapat menyebabkan jarak emosional. Ketika seseorang memprioritaskan pornografi dibandingkan hubungannya, mereka dapat mulai mengabaikan kebutuhan emosional pasangannya, sehingga menimbulkan perasaan diabaikan.
Kecewa dan Tidak Puas
Pornografi juga dapat menimbulkan ekspektasi seksual dan ekspektasi citra tubuh yang tidak realistis, sehingga menimbulkan perasaan kecewa dan tidak puas dalam konteks kehidupan nyata.
Ada Positifnya
Namun jika digunakan dengan cara yang sehat dan atas dasar suka sama suka, pornografi bisa berdampak sangat positif bagi keintiman dan hubungan.
Hal ini dapat meningkatkan eksplorasi seksual, mengurangi kecemasan seksual dan membantu mendorong percakapan tentang preferensi. Hal ini hanya membutuhkan komunikasi yang seimbang dan terbuka untuk memastikan bahwa pasangan memahami dan menghormati batasan masing-masing agar pornografi dapat meningkatkan dan bukan mengurangi pengalaman intim.
Pakar kecanduan dan psikolog, Dr. Ree Langham, dari Stop Together and Impulse Therapy mengatakan pornogarfi bisa menjadi alat yang berguna untuk meningkatkan keintiman, tapi juga bisa menimbulkan masalah dalam hubungan romantis seseorang jika menjadi kecanduan bagi salah satu pasangan.
Kecanduan adalah suatu kondisi medis yang berdampak pada otak dan tubuh, dan menyebabkan individu mendambakan perilaku adiktif meskipun ada konsekuensi negatifnya.
“Ketika kita mengacu pada kecanduan pornografi, individu memiliki keinginan untuk menonton materi tersebut, yang kemudian menyebabkan aliran dopamin di otak, dan menghasilkan perasaan senang dan gembira. Ketika individu menonton konten yang lebih eksplisit, tubuh dan otak mereka mulai menonton konten yang lebih eksplisit. mengandalkan aktivitas ini untuk menghasilkan dopamin dan merasa nyaman, sehingga menimbulkan ketergantungan,” katanya.
Dia menambahkan, sama seperti kecanduan lainnya, hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi negatif dalam berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan mereka. Individu dengan kecanduan pornografi mungkin menyadari bahwa mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk menontonnya, serta perubahan dalam diri mereka. suasana hati dan kepribadian.
Tanda-tanda peringatan lainnya termasuk ketidakmampuan untuk berhenti menonton film porno, meningkatnya keinginan untuk menontonnya, keyakinan dan standar yang tidak realistis tentang seks, dan memprioritaskan konten seksual di atas tanggung jawab sehari-hari dan keintiman fisik. Hal ini dapat berdampak signifikan pada hubungan.
“Pasangan dari seseorang yang kecanduan pornografi mungkin merasa tidak mampu dan cemas, yang dapat mengakibatkan siklus persaingan dan sangat merusak hubungan secara keseluruhan. Kecanduan juga dikaitkan dengan penipuan dan ketidakjujuran, yang dapat menambah ketegangan pada hubungan. Cepat atau lambat kemudian, kedua individu tersebut dapat menjadi terisolasi juga,” sambungnya.
Pakar tersebut mengatakan langkah pertama menuju pemulihan adalah mengidentifikasi masalah dan memahami bahwa masalah tersebut tidak sehat. Kombinasi terapi, termasuk kelompok, individu dan pasangan, serta program online, dapat membantu.
Hal ini dirancang untuk membantu orang memahami perilaku adiktif, mengidentifikasi pemicunya, dan mengembangkan mekanisme penanggulangan yang lebih sehat. Selain itu, pemblokir konten, meditasi, olahraga teratur, dan rutinitas harian juga dapat membantu individu membangun kembali kebiasaan gaya hidup sehat dan proses berpikir dengan tujuan utama membuat otak tidak terlalu bergantung pada pornografi untuk mendapatkan kesenangan.