Angka Kematian Kecil, Cacar Monyet Bisa Sebabkan Infeksi Otak
- Freepik
JAKARTA – Kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) masih menjadi perhatian pemerintah. Hingga Senin, 6 November 2023, sudah ada 35 kasus terkonfirmasi Mpox di Indonesia.
Dari kasus tersebut diketahui pula bahwa sebagian besar pasien terkonfirmasi memiliki komorbid berupa HIV dan Sifilis. Meski begitu diungkap oleh Ketua Satgas Mpox PB IDI, dr. Hanny Nilasari, SpDVE kasus penularan dan morbilitas atau tingkat kematian akibat Mpox ini terbilang rendah.
"Penularan lebih rendah, komplikasi lebih jarang, mortalitas lebih kecil disebutkan di literatur angka kematian terkait Mpox generasi saat ini kurang dari 0,1 persen," kata dia dalam virtual media briefing PB IDI, 7 November 2023.
Hanny mengatakan bahwa jika dilihat dari filogeni virus mpox ini hampir mirip dengan virus cacar. Namun dalam perkembangannya terjadi mutasi dan kemampuan virus mendestruksi sel badan sehingga manifestasi klinis lebih jarang, angka kematian juga kurang. Meski demikian, dia tetap meningkatkan kepada masyarakat harus tetap waspada.
"Meskipun begitu kita tetap harus waspada dan mencari tau apakah ada komplikasi-komplikasi mengingat pasien-pasien yang kita rawat bukan hanya pasien yang imunokompeten saja, tetapi juga ada beberapa pasien yang imunokompromais, artinya daya tahan tubuhnya rendah," katanya.
Hanny mengungkap bahwa manifestasi komplikasi dari mpox ini juga bisa menyerang otak sehingga sebabkan infeksi di otak.
"Virus ini masih bisa membuat suatu komplikasi serius. Misalnya infeksi ke otak itu ada beberapa laporan. Menyerang pasien dengan HIV tetapi (T sel) CD 4-nya sangat rendah sehingga bisa terjadi manifestasi atau komplikasi ke otak. Terjadi infeksi di otak. Itu harus jadi perhatian, jangan dianggap sepele," ujarnya.
Hanny juga mengungkap bahwa tidak hanya menular antar pria saja, cacar monyet ini juga bisa ditularkan kepada wanita.
“Seratus persen pasien ini (terkonfirmasi mpox) adalah pasien laki-laki. Tetapi bukan berarti tidak bisa menular kepada perempuan. Kalau dari data yang disajikan di populasi Jakarta 100 persen laki-laki dan beberapa orang menyatakan kontak seksual secara hetero dan 1 lain-lain apakah biseksual atau yang lain. Tapi masih mungkin karena ada 2 orang dari 28 orang ini yang mengaku hetero dan mungkin biseksual artinya bisa melakukan kontak bersama dengan perempuan. Jadi masih memungkinkan didapati kasus pada perempuan,” jelas dia.