Studi: Penggunaan Ganja Tingkatkan Risiko Stroke Hingga Serangan Jantung

Ilustrasi ganja
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Dua studi baru dari American Heart Association (AHA) telah mengungkapkan bahwa penggunaan marijuana atau ganja secara teratur dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan otak seseorang. Studi-studi ini disampaikan oleh AHA dalam acara Scientific Sessions 2023 di Philadelphia dan mengungkap temuan yang mengejutkan.

Solutif! Bank Mandiri Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan Bersama RSAB Harapan Kita

Studi pertama mengamati 156.999 individu yang tidak menunjukkan tanda-tanda gagal jantung ketika mereka mendaftar dalam program penelitian. Mereka yang berpartisipasi diikuti selama 45 bulan (hampir empat tahun), seperti dilansir dari People. 

Ilustrasi daun ganja.

Photo :
  • VIVA.co.id/Anry Dhanniary
10 Manfaat Air Rebusan Daun Sirsak untuk Kesehatan Tubuh yang Harus Diketahui

Selama periode penelitian, hampir 2% peserta (2.958 orang) mengalami gagal jantung. Mereka yang menggunakan ganja setiap hari memiliki risiko 34% lebih tinggi untuk mengalami gagal jantung, dibandingkan dengan mereka yang melaporkan bahwa mereka tidak pernah menggunakan ganja. Studi tersebut menjelaskan bahwa risiko peserta tidak dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, atau riwayat merokok mereka.

Selain itu, ketika penyakit arteri koroner ditambahkan dalam penyelidikan, risiko gagal jantung menurun dari 34% menjadi 27%, menunjukkan bahwa "penyakit arteri koroner adalah jalur melalui mana penggunaan ganja setiap hari dapat menyebabkan gagal jantung."

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Ilustrasi ganja.

Photo :
  • yahoo news

Studi kedua mengamati 28.535 pengguna ganja dengan faktor risiko kardiovaskular yang sudah ada, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, atau kolesterol tinggi. Data diambil dari Sampel Rawat Inap Nasional 2019 dan berfokus pada catatan orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun dengan faktor risiko kardiovaskular yang melaporkan tidak menggunakan tembakau.

Hasilnya menunjukkan bahwa 20% (sekitar 5.710 peserta) memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami "peristiwa" jantung atau otak utama saat dirawat di rumah sakit. Tambahan 13,9% (sekitar 3.970 peserta) dengan faktor risiko kardiovaskular mengalami "peristiwa jantung dan otak utama saat dirawat."

Mereka dengan faktor risiko kardiovaskular dan penggunaan ganja sehari-hari memiliki tingkat serangan jantung yang lebih tinggi — 7,6% dibandingkan dengan 6% yang tidak menggunakannya. Tekanan darah tinggi (yang didefinisikan sebagai angka lebih dari 130/80 mm Hg) dan kolesterol tinggi adalah faktor prediktor peristiwa jantung dan otak utama pada pengguna ganja.

Dokter yang memimpin studi tersebut menjelaskan bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penggunaan ganja terkait dengan berbagai masalah kesehatan jantung. Hal ini termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan masalah jantung lainnya.

Hasil studi tersebut sangat menyoroti pentingnya memahami dampak penggunaan ganja, terutama bagi mereka yang memiliki risiko faktor kesehatan jantung. Studi ini menunjukkan bahwa ganja dapat meningkatkan risiko masalah jantung, bahkan jika seseorang tidak merokok tembakau.

Dengan demikian, meskipun banyak orang berpikir bahwa ganja adalah substansi yang lebih aman daripada tembakau, terutama dalam hal masalah jantung, risiko penggunaan ganja secara teratur tetap ada.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya