Penyakit Diabetes Semakin Menyerang Usia Muda, Bahaya Komplikasinya Tinggi
- Pixabay/ stevepb
JAKARTA –Diabetes atau penyakit gula masuk dalam tiga besar penyakit yang mematikan di Indonesia. Diabetes sendiri ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal.
Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah tubuh.
Angka kasus diabetes sendiri diketahui meningkat setiap tahunnya. Bahkan angka kasus kejadian diabetes di usia di bawah 40 tahun sendiri meningkat. Â Berdasarkan data dari International Diabetes Federation di tahun 2017 menunjukkan bahwa secara global, sekitar 1 dari 20 orang yang berusia 35-39 tahun dan 1 dari 12 orang yang berusia 40-44 tahun di dunia menderita diabetes.
Penelitian lain terhadap penderita diabetes pada klinik-klinik dari 9 negara Asia juga menunjukkan bahwa 18% atau sekitar 1 dari 5 penderita diabetes yang dipelajari ternyata terdiagnosis terkena diabetes pada usia di bawah 40 tahun.
Spesialis endokrin metabolik, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengungkap bahwa pasien di bawah usia 40 tahun yang didiagnosa diabetes tipe 2 memiliki risiko kondisi yang lebih buruk dibanding dengan pasien diabetes tipe 1 dan pasien diabetes tipe dua yang berusia di atas 40 tahun.Â
"Diabbetes muda ini nasibya lebih jelek, lebih progresif (diabetesnya). lebih jelek nasibnya dibandingkan tipe 1 itu sendiri atau diabetes tipe dua yang munculnya sudah lebih tua," kata dia dalam virtual meeting peringatan hari Diabetes yang digelar Kementerian Kesehatan, Senin 6 November 2023.
Leboh lanjut diungkap Prof Ketut bahwa pasien yang didiagnosis diabetes tipe 2 di bawah usia 40 tahun juga memiliki risiko mati lebih cepat dan berisiko tinggi mengalami komplikasi lebih cepat.
"Mereka komplikasinya lebih cepat, kematian jadi lebih cepat. konsentrasi kita lebih ke muda 15 sampai dibawah 40 tahun sudah banyak tipe dua muncul," jelas dia lebih lanjut.
Diungkap Prof. Ketut meningkatnya angka kasus pasien diabetes tipe 2 di usia muda di bahwa usia 40 tahun ini lantaran kebiasaan buruk anak-anak. Mulai dari konsumsi makanan dengan tinggi kalori sehingga menyebabkan obesitas, merokok hingga jarang melakukan aktivitas fisik.
"Nanti di kemudian hari diabetes tipe dua ini lebih banyak dibanding diabtes tipe 1. Faktor pencetusnya obes dengan perilaku kurang sehatnya dalam hal ini konsumsi kalorinya berlebihan. kalori semua bisa dari karbohidrat, lemak. ada takaran normal konsumsi gula," jelasnya.
Dia mengungkap jika gaya hidup di masyarakat tidak dirubah maka bisa merugikan diri sendiri.
"Pasien muda yang gemuk dasarnya. makin runyam makin muda diabetes makin mudah terjadi komplikasi makin sulit dirawat, termasuk kardiovaskular, kematian awal. Beban biaya negara dan pribadi akan lebih tinggi," jelasnya.
Â