Kenapa Penis Pria Ada yang Kecil? Ini Kata Pakar
- Doc. Unsplash
JAKARTA – Bagi banyak pria ukuran penis menjadi salah satu bukti atau tanda kejantanan mereka. Ya banyak orang di luar sana yang khawatir ukuran penisnya terlalu kecil. Tak heran banyak dari pria memilih untuk memperbesar ukuran penis mereka demi membahagiakan diri atau pasangannya. Namun, hanya sebagian kecil orang yang memiliki penis kecil atau secara medis disebut dengan mikropenis.
Mikropenis adalah kondisi medis langka di mana masalah genetika atau hormonal yang menyebabkan ukuran penis jauh di bawah rata-rata. Seorang pria disebut memiliki Mikropenis ketika ukuran penis mereka di bawah deviasi standar 2,5 di bawah rata-rata ukuran penis yang diregangkan untuk usianya. Scroll lebih lanjut ya.
"Apa pun yang berukuran kurang dari sekitar 3,65 inci saat diregangkan atau ereksi dapat dianggap 'mikropenis'," kata pakar urologi dan kesehatan seksual di Orlando Health, kepada Health Jamin Brahmbhatt, MD.
Peneliti lain menganggap mikropenis dewasa panjangnya kurang dari 3,67 inci. Biasanya, mikropenis didiagnosis pada bayi baru lahir. Ini bukanlah suatu kondisi yang menyebabkan penis berukuran normal menyusut secara tiba-tiba.
“Anda tidak bisa mengembangkan mikropenis seiring berjalannya waktu,” kata Dr. Brahmbhatt.
Sebagai orang dewasa, memiliki mikropenis mungkin membuat orang merasa minder, terutama saat berhubungan seks. Namun, jika Anda atau pasangan memiliki mikropenis, Anda tetap bisa berhubungan intim dan langgeng.
Lantas apa yang menyebabkan pria memiliki Micropenis? Terkadang, dokter atau tenaga kesehatan tidak dapat menentukan secara pasti apa yang menyebabkan mikropenis. Namun, mikropenis kemungkinan besar disebabkan oleh kelainan hormonal saat bayi tumbuh di dalam rahim.
“Pada tahap ini, produksi testosteron yang rendah dapat menghalangi penis janin berkembang secara normal,” kata ahli urologi di Cedars-Sinai di Los Angeles, Arash Akhavein, MD, mengatakan kepada Health.
Namun ada beberapa penyebab mikropenis lainnya meliputi:
* Disorder of sex development (DSD): Ini merupakan kelainan kromosom yang dapat menyebabkan mikropenis.
* Hipogonadisme hipogonadotropik: Kondisi ini mempengaruhi kadar testosteron dan dapat menghambat pertumbuhan penis pada umumnya.
* Faktor yang berhubungan dengan kehamilan: Penelitian juga menghubungkan mikropenis dengan paparan pestisida selama kehamilan dan penggunaan obat kesuburan berbasis estrogen pada awal kehamilan.
* Kelainan genetik yang langka: Kelainan genetik seperti sindrom KaKallman juga dapat menunda atau mencegah pubertas, yang seringkali mengakibatkan mikropenis.
Gejala dan Diagnosa
Gejala utama mikropenis adalah ukurannya yang kecil, tergantung usia Anda. Orang dewasa dengan mikropenis akan memiliki panjang penis tegak—(SPL) 3,67 inci (9,32 sentimeter) atau kurang. Testis dan alat kelamin bagian dalam lainnya biasanya masih berukuran rata-rata. Meskipun demikian, ada kemungkinan Anda memiliki mikropenis dan testis yang kecil atau kurang berkembang.
Penyedia layanan kesehatan biasanya mendiagnosis mikropenis pada bayi baru lahir dengan mengukur peregangan penis dari tulang kemaluan hingga ujung kepala penis. Mikropenis adalah SPL kurang dari 1,9 sentimeter (0,75 inci) pada bayi. Sementara anak-anak yang belum mencapai pubertas juga dapat didiagnosis menderita mikropenis jika SPL mereka 3,8 sentimeter (1,5 inci) atau lebih pendek.
Untuk mengetahui penyebab mikropenis seseorang, penyedia layanan kesehatan juga dapat memeriksa kelainan genetik atau hormonal menggunakan tes darah. Mikropenis sejati dilaporkan terdapat pada 1,5 dari 10.000 anak laki-laki yang lahir, kata Dr. Akhavein. Namun perlu diketahui, memiliki penis yang lebih kecil dari rata-rata tidak selalu berarti Anda memiliki masalah kondisi medis, dan ukuran bukanlah bagian terpenting dalam berhubungan seks.
Namun, beberapa kondisi bisa membuat penis seseorang terlihat kecil bahkan disangka mikropenis:
* Penis terkubur: Penis yang tampak tersembunyi di balik lipatan lemak bisa membuat penis terlihat lebih kecil.
* Penis berselaput: Orang dengan kulit ekstra yang menghubungkan skrotum dan penis juga bisa terlihat memiliki penis yang lebih kecil.
* Penis terjebak: Ini adalah komplikasi sunat yang dapat membuat penis bersembunyi di balik jaringan parut yang padat.