Usia Bertambah, Rentan Cemas dan Depresi? Ini Penyebabnya
- Pixabay/ lukasbieri
JAKARTA –Semakin bertambahnya usia, banyak dari kita yang merasa mengalami beberapa masalah kesehatan mental. Beberapa masalah kesehatan mental yang sering dirasakan masyarakat seiring dengan bertambahnya usia adalah mudah cemas dan depresi.
Spesialis kesehatan jiwa, dr. Adhitya, Sp.KJ menjelaskan alasan di balik semakin bertambahnya usia semakin mudah cemas sampai depresi lantaran semakin bertambahnya tanggung jawab seseorang. Selain itu, dengan seiringnya pertambahan usia, semakin mudah bagi orang tersebut untuk mengidentifikasi perasaan yang ada di dirinya.
"Karena memang stress bertambah, semakin bertambahnya usia semakin bertambah tanggung jawab kita di pekerjaan, keluarga dan sebagainya. Semakin bertambah usia semakin paham perasaan cemas dan depresi," kata dia dalam program Hidup Sehat bersama dr. Ekles di tvOne, Jumat 3 November 2023.
Namun diungkap Adhitya, bahwa kecemasan hingga berujung depresi di usia dewasa bukan muncul secara tiba-tiba di usia tersebut. Disebutkannya bahwa secara statistik usia remaja akhir dan awal dewasa angka kasus ini banyak terjadi.
"Kenapa baru dewasa terasanya, karena di usia sebelum memasuki akhir remaja dan awal dewasa itu kita masih banyak dukungan sosial jadi belum keliatan. Semakin dewasa sudah berkeluarga, tanggung jawab pekerjaan semakin bertambah jadi kesannya semakin bertambah usia semakin cemas dan depresi," katanya.
Di sisi lain, ada beberapa faktor lain penyebab seseorang mengalami kecemasan hingga berujung depresi. Mulai dari secara biologis, apakah pasien ada kerentanan secara keluarga ada riwayat kecemasan, depresi. Lalu apakah ada penyakit lain, sehingga jadi mudah cemas dan mudah depresi.
"Sosiologis kepribadian orang berbeda-beda ada yang relatif rentan cemas, ada yang mature banget, macam-macam, apakah dia ada dukungan sosialnya cukup dari keluarga atau teman. Semua itu saling berinteraksi cemas dan tidak cemas, depresi dan tidak depresi,"jelasnya.
Ada beberapa tanda yang perlu dikhawatirkan tentang masalah kecemasan ini hingga akhirnya berujung fatal. Diungkap Adhitya, ketika kesedihan kecemasannya mengganggu kehidupan sehari-hari.
"Saking cemasnya enggak mau masuk kantor, enggak mau ke kampus, enggak bisa rawat diri enggak mau makan dan mandi, itu disebut gangguan jiwa," ungkap Adhitya.