Penyebab Kematian Terbanyak, Kenapa Kanker Paru Sulit Dicegah?

Ilustrasi paru-paru.
Sumber :
  • Freepik/kjpargeter

JAKARTA – Kanker paru-paru diketahui masih menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Risiko terbesar terjadi pada orang yang merokok meskipun penyakit ini juga bisa terjadi pada orang yang tidak pernah merokok. Risiko kanker paru akan meningkat seiring dengan lama dan banyaknya jumlah asap rokok yang dihisap.

Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Sesuaikan Harga Jual Eceran Rokok Cegah Downtrading

Untuk mengetahui apakah seseorang berpeluang mengalami kanker paru, pemeriksaan dini atau screening perlu dilakukan. Akan tetapi, dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker paru menjadi salah satu yang cukup sulit dicegah karena punya banyak faktor risiko yang tak bisa dihindari.

Ilustrasi paru-paru

Photo :
  • Pixabay
Bea Cukai Kudus Musnahkan Rokok dan Miras Ilegal Senilai 7,72 Miliar Rupiah

"Kalau kanker serviks sudah ada vaksin untuk pencegahan dan ini berhasil diketahui dengan screening, sementara paru belum ada vaksin atau screening yang dilakukan," ujar Dr. dr. Elisna Syahruddin, Sp.P(K), Ph.D, selaku Direktur Eksekutif Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO), dalam Talkshow Lungs of Tomorrow: Young Health Programme Drives Lung Cancer Screening, di Jakarta, Rabu 1 November 2023.

Menurut Dokter Elisna, semua organ di tubuh manusia berisiko terkena kanker. Akan tetapi masing-masing bagian tubuh punya penyebab yang berbeda-beda. Misalnya, kanker paru berhubungan dengan saluran pernapasan. Oleh sebab itu segala sesuatu yang mempengaruhi saluran napas merupakan faktor risiko penyebab kanker paru.

Terpopuler: 10 Buah Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?

Dalam keseharian, ada jenis paparan disengaja yang dapat memicu timbulnya kanker paru yakni asap rokok. Baik perokok aktif maupun pasif, setiap asap yang masuk ke saluran pernapasan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan paru.

"Ada paparan yang disengaja misalnya asap rokok yang mengandung zat karsinogen. Asap yang masuk terus menerus akan mengiritasi dan mengubah saluran napas," jelasnya.

Di samping itu, ada juga paparan yang tidak disengaja misalnya polusi udara, polusi di tempat kerja seperti buruh bangunan yang berisiko terkena kanker paru karena banyak menghirup polusi dari bahan-bahan bangunan yang mengandung zat berbahaya.

Sementara itu, kanker paru juga disebabkan karena faktor risiko yang tidak bisa dicegah seperti usia, jenis kelamin, dan genetika.

Ilustrasi merokok.

Photo :
  • Pixabay/karosieben

"Faktor risiko yang tidak bisa dicegah misalnya umur. Kanker itu penyakit umur, makin tambah umur maka risiko kena kanker meningkat," kata Dokter Elisna.

"Kebanyakan terjadi pada laki-laki karena gaya hidup mereka lebih tidak sehat dibandingkan perempuan. Di Indonesia perokok perempuan masih terbilang rendah," tambahnya.

Menurut Dokter Elisna, banyak penelitian telah membuktikan bahwa peluang seseorang mengalami kanker paru semakin tinggi ketika ada anggota keluarga lainnya yang mengalami penyakit kanker terutama kanker paru itu sendiri.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya