Rutin Minum Susu Cegah Osteoporosis? Kata Dokter Cuma Mitos

Ilustrasi susu.
Sumber :
  • Freepik

JAKARTA  – Osteoporosis kerap disebut sebagai keropos tulang yang menghambat berbagai aktivitas seseorang. Tak sedikit masyarakat yang berupaya mencegahnya melalui berbagai hal, salah satunya rajin minum susu. Bagaimana kata pakar?

Gemuk Lemak atau Gemuk Air? Kenali Perbedaannya dan Cara Mengatasinya

Dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi dr Yoshi Pratama Djaja, SpOT(K) menjelaskan bahwa osteoporosis umumnya terjadi pada kelompok lanjut usia di atas 50 tahun dengan kerentanan pada patah tulang. Bukan tanpa alasan, osteoporosis sendiri memang salah satu faktornya disebabkan oleh usia tulang seseorang.

"Perjalanan densitas pada usia anak-anak sampai 30 tahun itu densitas tulang meningkat. Lalu maksimal densitas itu terjadi pada usia 30-40 tahun, terus lama-lama mulai turun," ucap dr Yoshi, dalam acara media RS Pondok Indah, di Jakarta.

Lokasi Temuan Tengkorak di Ancol Terkuak, Bekas Tempat Kapal Zaman Belanda

Usia tulang yang lambat laun menurun tersebut membuat upaya pencegahan perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya, melalui asupan sehat dalam mengonsumsi nutrisi yang baik bagi tulang yakni sumber kalsium dan vitamin D.

"Makanya paling bagus mengonsumsi kalsium atau vitamin D itu baiknya dimaksimalkan sebelum 30 tahun," imbuhnya.

Pemeriksaan DNA Dilakukan terhadap Tengkorak Manusia yang Ditemukan di Ancol

Sering kali, banyak yang menganggap bahwa kebutuhan kalsium dan vitamin D yang dimaksud itu berasal dari susu. Hal itu membuat opini masyarakat bahwa osteoporosis dapat dicegah dengan konsumsi susu saja. Padahal, itu hanya mitos dan dapat berdampak buruk bila konsumsi susu berlebihan.

"Jadi biasa semua orang bilangnya susu aja minumnya karena hubungannya dengan kalsium, tapi tidak harus minum sehari lima gelas juga. Karena kalau terlalu banyak juga yang ada malah jadi gemuk karena berlebihan," jelas dr Yoshi.

Lebih dalam, susu termasuk sumber kalsium namun bukan berarti tidak ada makanan lain yang juga memiliki kandungan tersebut. Terlebih, susu kerap mengandung lemak berlebih. Maka, dokter Yoshi memberi saran agar asupan kalsium didapat dari sumber makanan atau suplemen.

"Jadi kalau misalnya membutuhkan suplemen kalsium, itu suplemen saja juga nggak apa-apa. Jadi kebutuhan kalsium itu kan sekitar 1000 mg per hari, di susu paling segelas cuman 200-an mg, jadi kalau mau coba harus lima gelas. Jadi daripada harus minum lima gelas susu setiap hari dan berat badan naik, ya kita bisa coba suplemen aja," tambahnya.

Sumber kalsium dari makanan sendiri bisa didapatkan dari daging merah serta sayuran hijau yang baik untuk mencegah osteoporosis. Maka dari itu, asupan susu diperbolehkan namun tidak berlebihan dan disertai sumber kalsium lainnya dengan seimbang.

"Sebenarnya kebutuhan 1000 mg sehari itu kalau misalnya makannya benar, cukup dengan makan sehari-hari aja sudah cukup. Jadi minumnya segelas susu aja sehari," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya