Indonesia Hadapi Bonus Demografi, Ini Tantangan dan Peluangnya
- Istimewa
JAKARTA – Berdasarkan prediksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), antara tahun 2030 dan 2040, Indonesia akan memasuki masa bonus demografi. Masa ini ditandai oleh jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) yang lebih besar daripada penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diproyeksikan mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai 297 juta jiwa.
Meskipun disebut sebagai masa bonus demografi, tantangan serius seperti peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan masalah tekanan hidup serta kejiwaan semakin mengkhawatirkan. Keadaan ini diibaratkan sebagai bom waktu yang jika tidak diintervensi, masa depan masyarakat Indonesia akan terancam. Scroll lebih lanjut ya.
"Menghadapi fenomena ini, semua sektor dan lapisan masyarakat perlu berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Walaupun disebut bonus, tetapi saat ini kita sebenarnya dihadapkan pada berbagai tantangan serius," Kata Ketua Umum APKI, Jansen Ongko dalam keterangannya.
"Jumlah masyarakat yang memiliki Penyakit Tidak Menular (PTM) terus meningkat, sementara tekanan hidup dan masalah kejiwaan juga semakin tinggi. Keadaan ini dapat dianalogikan seperti bom waktu. Apabila tidak ada intervensi, maka masa depan masyarakat Indonesia sangatlah mengkhawatirkan," sambungnya.
Maka sebagai bentuk dukungan konkret terhadap kampanye Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang bertajuk Indonesia Bugar 2045, Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) sekali lagi menggelar Indonesia Fitness Summit pada Sabtu, tanggal 28 Oktober 2023.
Acara ini berlangsung di ballroom Soehanna Hall - The Energy Building SCBD Jakarta Selatan dan merupakan salah satu kegiatan tahunan APKI. Indonesia Fitness Summit menjadi ajang di mana para pelatih, pengusaha, praktisi di bidang kebugaran, dan para penggiat gaya hidup sehat dari seluruh Indonesia berkumpul untuk saling berkenalan, berbagi pengetahuan, wawasan, serta pengalaman mereka.
"Dengan adanya acara rutin seperti IFS ini, kami berharap kesejahteraan pelatih kebugaran dan para pemangku kepentingan lainnya semakin meningkat. Dengan cara ini, mereka akan semakin termotivasi untuk membantu meningkatkan tingkat kebugaran masyarakat," kata Jansen.
Pada acara yang sama, Ketua Umum KORMI Nasional, Hayono Isman, hadir dan secara tegas menyatakan dukungannya terhadap setiap acara yang diadakan oleh Induk Organisasi Olahraga yang tergabung dalam KORMI, termasuk APKI. Ia meyakini bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak masyarakat yang menjalani gaya hidup sehat dan aktif secara fisik.