Menikah Usia Dini Jadi Penyebab Tingginya Angka Stunting di Kota Ini

Ilustrasi pernikahan
Sumber :
  • Pixabay

JEMBER – Presiden Jokowi mengalokasikan Rp186,4 trilliun atau 5,6 persen untuk sektor kesehatan dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) Tahun 2024. Salah satu fokus utamanya adalah mencapai target penurunan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 14 persen pada 2024.

Nasdem Terbuka jika Jokowi Ingin Gabung Usai Dipecat PDIP

Ahli Utama Penyuluh Keluarga Berencana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Dwi Listyawardani mengemukakan, stunting menjadi permasalahan yang cukup genting. Terjadinya stunting akibat asupan nutrisi yang kurang dan bisa juga terjadinya infeksi berulang saat 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Scroll untuk informasi selengkapnya.

“Stunting menjadi ancaman kualitas generasi muda. Tidak hanya mengalami terganggunya pertumbuhan fisik. Melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif,” ujar Dwi Listyawardani saat peluncuran program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dikutip dari keterangannya, Minggu 29 Oktober 2023. 

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

Lebih lanjut Dwi mengemukakan, angka stunting di Karisidenan Besuki yakni Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jember, dan Situbondo, ditambah Lumajang dan Probolinggo, masih cukup tinggi. 

Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ibu Berharap Kasus Anaknya Bisa Disetop

"Persoalannya di Jawa Timur ini, terutama karena menikah di usia dini. Angkanya di atas 50," ungkapnya.

Ketua IBI Jawa Timur, Lestari mengungkapkan bersama 38.698 bidan di seluruh Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk membantu dalam menurunkan angka stunting dan mengejar target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.

"Kita selalu intervensi. Kita selalu melakukan pendampingan terhadap ibu hamil yang risiko itu penting sekali. Jadi temen-temen yang ada di lapangan, selalu kita beri support bahwa kalau memang ada pemeriksaan kehamilan mereka berisiko tinggi, kita sudah punya catatan. Tidak hanya itu, sebagai upaya penurunan stunting kami juga memberikan edukasi penyuluhan,” paparnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Hendro Soelistijono mengatakan bahwa  berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Jember tahun 2022 sebesar 34,9 persen, paling tinggi di provinsi Jawa Timur. 

“Saya berharap kasus stunting di Kabupaten Jember bisa ditekan lagi sehingga bisa mencapai target 14 persen di tahun 2024,” ujar Hendro.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Sandy Hendrayono mengatakan, pihaknya memberikan fokus penurunan angka stunting di Kabupaten Situbondo pada 20 desa di wilayah Situbondo. 

"Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan melakukan inovasi kelompok Pendukung ASI, yang berperan menciptakan lingkungan mendukung menyusui di pedesaan. Ada 48 kelompok yang terbentuk, tugasnya mencegah stunting melalui asupan ASI. Upaya lainnya untuk peningkatan ASI eksklusif, kami menggunakan suplemen Asimor,” papar Sandy.

Dalam acara ini, juga dilakukan edukasi oleh Executive Director DLBS, Prof. Raymond Tjandrawinata terkait bahan baku Obat Modern Asli Indonesia yakni HerbaAsimor untuk membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI. Bahan baku yang berasal dari alam Indonesia, yaitu daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus.

“Kami memahami bahwa banyak ibu di Indonesia yang sudah hamil produksinya ASI nya susah atau volumenya sedikit, sehingga kami mencari bahan-bahan yang baik dari Indonesia yang bisa tidak hanya meningkatkan volume ASI tetapi juga kualitas ASI. HerbaAsimor terdiri dari daun torbangun, ekstrak daun katuk, dan juga ekstrak ikan gabus. Inilah kegunaan daripada biodiversitas alam Indonesia untuk obat-obatan," paparnya.

Corporate Affairs Director Dexa Group, Tarcisius Tanto Randy mengatakan, bersama BKKBN, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), dan Ikatan Bidan Indonesia, mereka siap membantu mengatasi stunting dengan mengedukasi para bidan di Kabupaten Jember.

“Jember tidak sendiri berupaya untuk mengatasi penurunan prevalensi ini. Kami turut mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting, sesuai dengan landasan perusahaan Expertise for the Promotion of Health, kata Tarcisius.

Head of Corporate Communications Dexa Group, Sonny Himawan menegaskan bahwa target penurunan stunting merupakan implementasi salah satu core value perusahaan deal with care. 

"Untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen memerlukan kolaborasi pentahelix. Sejak tahun 2022, kami dan BKKBN telah berkolaborasi dengan lebih dari 7.000 bidan di 8 wilayah untuk melakukan edukasi pencegahan stunting," ungkap Sonny Himawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya