Penularan Cacar Monyet Disebut Lebih Lambat Dibanding Cacar Air, Begini Kata Dokter
- Freepik
VIVA – Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Dr. Moewardi, dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, menyampaikan bahwa penularan monkeypox (cacar monyet) lebih lamban jika dibandingkan dengan chicken pox (cacar air) yang bisa menyebar dengan sangat cepat.
Dokter yang saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang II Pendidikan dan Profesi di Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), Prasetyadi, mengungkapkan bahwa masyarakat sebaiknya tidak terlalu cemas dengan kemunculan kasus cacar monyet karena risiko penularannya relatif rendah.
Ilustrasi cacar monyet/monkeypox.
- Freepik
“Supaya tidak muncul kekhawatiran masyarakat, perlu dijelaskan bahwa walaupun disebut penyakit menular, risiko penularan monkeypox ini tidak mudah,” kata Prasetyadi dikutip dari Antara Jumat, 27 Oktober 2023.
Selain itu, Prasetyadi menjelaskan lebih lanjut, tingkat kematian akibat penyakit mpox atau cacar monyet juga relatif rendah, bahkan tidak sampai 1 persen.
Jika seseorang yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat terserang cacar monyet, kemungkinan besar dia akan pulih dengan sendirinya. Kata dia, penyebaran cacar monyet sangat dipengaruhi oleh kekuatan sistem imun masyarakat.
Prasetyadi juga menekankan bahwa semua kasus cacar monyet yang ditemukan di Indonesia saat ini berasal dari transmisi lokal, dengan mayoritas kasus berada di Jakarta.
Monkeypox atau cacar monyet
- crosstimbersgazette
Dilaporkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, hingga Kamis (26/10), ada 14 kasus aktif cacar monyet di Indonesia.
Tak hanya itu, Kemenkes juga mencatat 17 kasus yang hasilnya negatif, dua kasus yang masih dalam kategori probable dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, serta sembilan kasus yang masuk kategori suspek.
Sementara jumlah orang yang telah menerima vaksin cacar monyet hingga saat ini adalah 157 orang, atau sekitar 31,72% dari total target 477 orang.
