14 Kasus Terkonfirmasi Positif Monkeypox, Ada di Tangerang dan Jakarta

Ilustrasi cacar monyet/monkeypox.
Sumber :
  • Freepik

JAKARTA – Kementerian Kesehatan kembali mengumumkan penambahan konfirmasi kasus monkeypox di Indonesia. Hingga Rabu malam 25 Oktober 2023, kasus konfirmasi monkeypox di Indonesia mencapai 14 kasus. Dari 14 kasus tersebut di antaranya berada di Tangerang, sementara sebagian besar berada di DKI Jakarta.

Menkes Ungkap Sebahaya Apa Monkeypox

"Di Indonesia sampai hari ini sampai tanggal malam 14 kasus konfirmasi sudah lab positif. Di luar DKI ada, Tangerang sudah ada," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu dalam virtual press conference Kamis 26 Oktober 2023. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Lebih lanjut diungkap Maxi, pihak Kemenkes masih menunggu 9 kasus suspek, 2 kasus probable dan 17 discarded.

Terpopuler: Ramalan Zodiak Cancer, hingga Dubai Masuk List Kota Teraman di Dunia

"Probabale gejala dan kontak dengan kasus konfirmasi belum diambil lab. Ada 9 suspek ada gejala dan kita sudah ambil sampel kita tunggu hasil kita akan liat sore atau malam hasil lab. 17 negatif dinyatakan discarded," jelas Maxi.

Masyarakat Diminta Waspadai Mpox, Eks Menkes RI Sebut Pandemi Hanya Kebohongan

Maxi melanjutkan bahwa dari 14 kasus yang terkonfimasi hanya ada 1 pasien yang tidak bergejala. Sementara 13 lainnya memiliki berbagai gejala yang dikeluhkan.

"Semua bergejala hanya 1 tidak bergejala. Paling banyak ada lesi di kulit disertai demam, pembengkakan, nyeri tenggorokan, mylgia, menggigil, badan terasa sakit, mual sampai mual, nyeri di mual," jelasnya.

Kemungkinan bisa terjadi di daerah lain di luar DKI Jakarta berpotensi besar. 

Diungkap Maxi kasus konfirmasi monkeypox di Indonesia ini merupakan kasus transmisi lokal. Maka dari itu kemungkinan untuk terjadi di luar DKI Jakarta ada. Maka dari itu, dia meminta keterbukaan dari kelompok yang terkonfirmasi positif terkait dengan aktivitasnya.

"Apakah bisa terjadi di daerah lain itu bisa memungkinkan. Kami butuh sekali keterbukaan dari kelompok positif ini mereka berhubungan dengan siapa adakah di luar Jawa, Jabodetabek, itu yang kami inginkan," katanya.

Dengan keterbukaan itu kata Maxi akan semakin mempermudah Kementerian Kesehatan dalam melakukan tracing. Namun pihaknya juga tidak tinggal diam, Kemenkes juga kembali mengeluarkan edaran ke seluruh fasilitas kesehatan (faskes) tentang cacar monyet ini.

"Kalau mereka terbuka kami gampang lakukan tracing di mana kontak terakhir. Tapi tunggu itu sulit, sehingga kami berikan surat edaran ke semua faskes. Sejauh ini belum ada laporan dari luar. Potensi besar sekali tinggal menunggu waktu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya