Indonesia Masuk Daftar Penderita Diabetes Tertinggi di Dunia
- Pexels/Nataliya Vaitkevich
JAKARTA – Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia.
Bahkan, diabetes menempati peringkat ke-3 sebagai penyakit dengan risiko kematian tertinggi di Indonesia. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Meningkatnya jumlah diabetesi (sebutan bagi penderita diabetes) diduga disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pola hidup sehat. Dan salah satu faktor yang paling memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh adalah pola makan itu sendiri.
Berdasarkan jurnal internasional Advance in Nutrition, komposisi sarapan sangat memengaruhi kadar gula darah sepanjang hari. Menu sarapan yang disarankan untuk para diabetesi adalah makanan yang kaya akan serat di antaranya gandum, oat, biji-bijian, dan kacang–kacangan.
Spesialis gizi klinik, dr. Diani Adrina, Sp.GK., menjelaskan sarapan yang mengandung serat tinggi, karbohidrat kompleks, dan indeks glikemik yang rendah akan membantu diabetesi menjaga kestabilan gula darah sepanjang hari, merasa kenyang lebih lama, dan lebih berenergi.
“Sebuah produk yang bisa mengemas berbagai macam biji, kacang, dan gandum direkomendasikan dikonsumsi secara rutin. Karena nutrisinya sangat bermanfaat bagi tubuh kita,” ujar dr Diani dalam keterangannya, dikutip Selasa 24 Oktober 2023.
Michael Candiago selaku CEO mGanik, menambahkan, sarapan kaya akan serat juga dapat dibantu dengan suplemen seperti mGanik Multigrain.
“Dengan formula GlukoStabil yang terdiri atas 25 jenis multigrain, labu kuning, daun kelor, dan diperkaya dengan kandungan alami lainnya, semua komposisi sarapan sehat telah dipenuhi oleh mGanik Multigrain,” paparnya.
“Produk ini merupakan sebuah inovasi suplemen nutrisi diabetes alami pertama di Indonesia. Dengan kehadiran produk ini, kami ingin membantu para penderita diabetes memiliki hidup sehat. Saya percaya bahwa ada solusi alami untuk menstabilkan kadar gula darah selain dari obat-obatan,” tutup Michael.
