Menahan Rindu Terlalu Lama Tidak Baik bagi Kesehatan, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pasangan kekasih.
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Rasa rindu kerap dirasakan oleh dua orang insan yang saling mencintai namun terhalang waktu untuk saling bertemu. Rindu sendiri merupakan  bagian yang tidak bisa dipisahkan dari menjalin suatu hubungan. 

William Wongso Bocorkan Rahasia Kelezatan Masakan Nusantara yang Tetap Ramah Kesehatan

Tak dipungkiri, sebagian dari kamu pasti pernah dibuat gelisah dan uring-uringan karena rindu ingin segera bertemu dengan sang kekasih atau orang yang dicintai.  Hal tersebut tentu normal dirasakan oleh setiap insan. Terlebih bagi wanita yang kerap memiliki emosi yang cukup rumit ketika rindu dengan pasangan.

Rasa rindu itu biasanya datang saat ada jarak yang memisahkan dengan orang-orang yang kita rindukan. Meski sebagian besar orang menganggap munculnya rasa rindu adalah sesuatu yang wajar, namun menahan perasaan tersebut ternyata sangatlah berbahaya bagi kesehatan.

Skin Barrier Rusak ? Ini Dia Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Menurut sebuah penelitian yang ditulis Clarissa Silva, saat seseorang jatuh cinta, tubuhnya akan memproduksi berbagai macam hormon seperti estrogen, testoteron, dopamin, serotonin, dan oksitosin.

Kuku Kuning dan Rapuh karena Kutek? Coba Tips Perawatan Berikut!

Begitupun juga sebaliknya, saat seseorang merasakan rindu, produksi hormon-hormon tersebut akan berkurang. Saat hormon tersebut berkurang, maka hasrat ingin bertemu pun akan jauh semakin meningkat.

Bahaya Menahan Rindu Terlalu Lama

Ilustrasi perempuan sedih.

Photo :
  • Unsplash/Anh Nguyen

Menahan rindu itu berat kamu pasti tidak kuat, ungkapan itu sering kali kita dengar. Tidak hanya membuatmu jadi uring-uringan, terlalu lama menahan rindu bisa berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental. 

Hal tersebut seperti yang diungkapkan laman Scientific American, bahwa berdasarkan sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini terhadap pasangan, psikolog sosial Lisa Diamond dari University of Utah mengamati gejala seperti lekas marah dan gangguan tidur, bersamaan dengan peningkatan kortisol pada subjek setelah mereka dipisahkan empat hingga tujuh hari.

Lebih lanjut, menahan rindu terlalu lama juga rentan membuatmu stres, dilanda kecemasan, hingga menurunnya nafsu makan. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan kadar hormon.

Ilustrasi depresi/stres.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Dalam hal ini mengutip laman The Odyssey Online, hormon dopamin yang berkaitan dengan rasa bahagia, sakit, dan hasrat untuk bersama dengan orang yang dicintai akan meningkat saat sedang merasakan rindu.

Di mana hormon dopamin tersebut berkaitan dengan hormon serotonin sebagai pengendali stres, nafsu makan, dan suasana hati. Ketika hormon-hormon tersebut berkurang akibat rasa rindu, maka akan muncul perasaan lain seperti kehilangan semangat karena harus terpisah jarak.

Perpaduan hormon itulah yang dapat mempengaruhi hormon oksitosin dan rasa ingin bertemu akan menjadi semakin menggebu-gebu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya